Sakit Kepala Dipicu Kolesterol Tinggi, Ini yang Bisa Anda Lakukan

Bila kadar kolesterol mencapai 240 mg/dL atau lebih, maka sudah masuk kategori kadar kolesterol tinggi.

ilustrasi

ilustrasi (net)

KLIKPOSITIF – Penyakit kolesterol tinggi bisa diwariskan secara genetik dari orangtua, tapi juga dapat terjadi karena gaya hidup yang buruk, seperti keseringan konsumsi makanan berlemak dan malas gerak.

Menurut situs Mayo Clinic, kadar kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Namun, sebuah studi pada jurnal Pain Practise tahun 2014 menunjukkan keterkaitan antara kadar kolesterol tinggi dengan salah satu jenis sakit kepala, yakni migrain. Migrain adalah tipe sakit kepala yang digambarkan dengan sensasi nyeri berdenyut, biasanya hanya terjadi di satu sisi kepala saja.

Pada studi tersebut, peneliti memeriksa kadar kolesterol 52 pasien yang mengalami migrain. Hasilnya menunjukkan bahwa pasien dengan kadar kolesterol tinggi mengalami migrain yang lebih parah ketimbang pasien dengan kadar kolesterol yang lebih rendah. Ketika serangan migrain membaik, kadar kolesterol buruknya juga membaik.

Walaupun studi tersebut masih berskala kecil, ada kemungkinan jika munculnya sakit kepala yang parah bisa jadi ciri kadar kolesterol saat itu sedang di atas batas normal, alias sedang kambuh. Sulit memang membedakan sakit kepala terkait kadar kolesterol yang tinggi, dengan sakit kepala biasa. Salah satu cara untuk membedakannya adalah dengan mengecek kadar kolesterol saat itu juga.

Kadar kolesterol di bawah 200 mg/dL masih bisa ditoleransi. Akan tetapi, jika kadar kolesterol sekitar 200-239 mg/dL sudah masuk dalam kategori ambang batas tinggi. Bila kadarnya mencapai 240 mg/dL atau lebih, maka sudah masuk kategori kadar kolesterol tinggi.

Cara lain untuk mengetahui apakah yang Anda alami sakit kepala biasa atau karena kolesterol tinggi dengan mencari pemicu pertamanya. Sakit kepala seperti migrain biasanya terjadi karena terlalu banyak minum kopi atau mengonsumsi makanan manis, terlalu lama tidur atau kurang tidur, atau menjelang menstruasi.

Sementara sakit kepala karena kadar kolesterol tinggi biasanya kumat ketika Anda merokok dan banyak mengonsumsi makanan berlemak yang mengandung kolesterol. Minum obat adalah cara paling cepat untuk menurunkan kolesterol yang tinggi. Nah, jika kondisi sudah membaik, Anda boleh kembali beraktivitas.

Selain minum obat, ada banyak cara lain yang bisa membantu Anda meredakan ciri kadar kolesterol tinggi seperti di bawah ini.

Jangan lagi merokok dan jauhi asap rokok. Asap rokok tidak hanya meningkatkan tekanan darah, tapi juga memicu melonjaknya kadar kolesterol.

Berhenti minum alkohol. Alkohol yang masuk ke tubuh akan dipecah dan dibentuk menjadi trigliserida dan kolesterol. Oleh karena itu, minum alkohol bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Hindari makanan berminyak. Memasak makanan dengan cara merebus atau mengukus, kemudian perbanyak konsumsi sayur, buah, dan ikan kaya asam lemak omega 3. Jika ingin makan daging, sisihkan bagian lemaknya.

Olahraga rutin. Disarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit sebanyak 5 kali dalam seminggu. Anda boleh memilih berlari, jogging, jalan santai, atau berenang.

Exit mobile version