AGAM, KLIKPOSITIF – Ratusan Praja IPDN Kampus Sumbar belajar budaya dan adat istiadat Kabupaten Agam.
Direktur IPDN Kampus Sumatera Barat, Dr Tun Huseno menyebutkan, Praja yang ikuti pengenalan budaya ini sebanyak 217 orang, berasal dari seluruh nusantara.
“Kita berharap ninik mamak agar bisa berikan pemahaman pada praja, terkait budaya yang ada di Agam,” kata Tun Huseno saat pengenalan budaya lokal pada Praja IPDN di Balai Adat Lasi, Kecamatan Candung, Minggu (14/8).
Adanya pengenalan budaya lokal itu agar para Praja IPDN Sumbar dapat memahami budaya Agam dan membandingkan dengan budaya di daerahnya masing-masing,
Tun Huseno meminta Praja tidak hanya mendengarkan, tapi juga mencatat apa yang disampaikan terkait budaya Agam.
“Contohnya petatah petitih, banyak nilai-nilai bermanfaat yang terdapat di dalamnya,” katanya.
Ia berharap, dalam penyampaian pada Praja, ninik mamak menterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Sementara itu, Bupati Agam Andri Warman mengatakan, pengembangan agama dan adat istiadat jadi suatu keharusan untuk dikembangkan pada generasi.
Apalagi Kabupaten Agam salah satu daerah di Minangkabau, yang sangat kental dengan budaya dan adat istiadatnya.
“Untuk itu kita berupaya bagaimana generasi juga ada kemampuan dan pemahaman adat istiadatnya,” ujar Bupati Andri Warman.
Katanya, pengembangan agama dan adat istiadat menjadi program unggulan Pemkab Agam saat ini.
“Kita minta Praja IPDN ini dapat menyesuaikan dirinya dengan budaya yang ada di Agam,” sebutnya.
Sebab katanya, praja IPDN ini berasal dari seluruh nusantara, dengan menganut agama dan budaya yang berbeda-beda.
“Untuk itu kita sambut baik rencana IPDN yang melaksanakan pengenalan budaya bagi praja tersebut,” ucap bupati.