BUKITTINGGI,KLIKPOSITIF – Sejumlah produsen kerupuk sanjai di Bukittinggi mengeluh soal kelangkaan bahan baku dan tingginya harga minyak goreng.
Kelangkaan bahan baku berupa ubi kayu, sulit didapat dari daerah penghasil seperti Kabupaten 50 Kota.
Bahkan, sejumlah produsen terpaksa menghentikan produksinya.
“Saat ini bahan baku yang ada kurang bermutu, selain itu juga langka. Semula harganya Rp 2.500 perkilogram. Kemudian naik Rp 5.000 perkilogram,” jelas Surya Rajo Ameh, salah satu produsen, Sabtu 21 Desember 2024.
Rajo Ameh mengatakan pihaknya kesulitan untuk mengatasi permasalahan ini sehingga jumlah produksi terpaksa ditekan, hanya sekali saja dalam 15 hari. Padahal sebelumnya, bisa tiga kali.
“Kita juga kesulitan mendapatkan ubi alternatif dari daerah lain,” jelasnya.
Hal senada juga diakui produsen lain, Buya Os. Dia menyebut juga terpaksa menaikkan harga karena kelangkaan bahan baku.
Selain itu dia menyoroti kenaikan harga minyak goreng yang membuatnya kesulitan. Awalnya harga minyak goreng Rp 15 ribu, sekarang naik jadi Rp 19 ribu.
Kondisi ini mengakibatkan para produsen maupun pedagang di pasar merugi mengingat saat ini adalah musim liburan.
(*)