PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Payakumbuh akan menggiatkan pengolahan sampah plastik di kelurahan-kelurahan melalui pendirian bank sampah.
Kepala Bidang Lingkungan Hidup DLH Kota Payakumbuh, Hepidi menyebut, produksi sampah di daerah tersebut mencapai 70 ton setiap harinya.
“Dari total 70 ton sampah tersebut, yang mendominasi adalah sampah rumah tangga dan sampah plastik,” kata Hepidi, baru-baru ini.
Ia menyebut, sampai saat ini pihaknya baru memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) unutk sampah organik, sedangkan untuk sampah plastik belum tersedia.
“Setiap kelurahan sudah harus memiliki bank sampah, sehingga sampah rumah tangga yang berada di masyarakat hanya sampai ke kelurahan saja, sehingga jumlah sampah yang disalurkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga berkurang,” katanya.
Diakuinya, sampai saat ini pihaknya masih cukup kesulitan kesulitan dalam menangani permasalahan sampah, karena minimnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah. Selain itu, sarana dan prasarana di DLH juga masih terbatas.
Kondisi itu disikapi pihak DLH dengan berupaya menyusun strategi, agar permasalahan sampah di kota itu bisa teratasi, salah satunya dengan menempatkan personelnya di beberapa titik yang dinilai rawan pembuangan sampah.
Biasanya titik yang dinilai rawan pembuangan sampah berada di perbatasan kota dan beberapa tempat di pusat perbelanjaan.
Seperti di sepanjang Jalan M yamin ke arah Batang Tabik, Jalan Gajah Mada Bypass menuju Kelurahan Payobasuang, Jalan Diponegoro Bypass sampai Simpang Parik, Jalan Jakarta di seputaran daerah Lundang.
Kemudian di Pasar Ibuah Barat di simpang depan apotek, Jalan M yamin depan kantor PDAM, di sungai Batang Agam, Jalan Ade Irma Suryani di Simpang RSUD Payakumbuh, Jalan Soekarno Hatta di seputaran Ngalau Indah sampai batas kota.
“Jadi di titik tersebut kita siagakan petugas yang akan mengingatkan warga agar membuang sampah di lokasi yang seharusnya,” pungkasnya. (*)