KLIKPOSITIF- Atlet Sumbar siap berlaga pada Pekan Olahraga Beladiri II , di Kudus, Jawa Tengah, 11-26 Oktober 2025. Mereka optimisitis menyabet 8 medali emas.
Optimistis tersebut dilontarkan Ketua Umum KONI Sumbar Hamdanus. “Insya Allah, mudah-mudahan target membawa pulang delapan medali emas tercapai. Mohon doa restu segenap masyarakat Sumbar,” ungkap Hamdanus.
Menurut Hamdanus, atlet Sumbar saat ini berada dalam kondisi siap tempur. Tidak ada kendala. Secara administrasi pun sudah tuntas. Seluruh arena pertandingan PON Beladiri telah ditinjau, dan diyakini akan memberikan kenyamanan bagi atlet saat berlaga.
“Kita sudah berkoordinasi dengan KONI Pusat dan panitia PB PON Beladiri. Seluruh 124 atlet beladiri Sumbar telah terdaftar. Kita tinggal fokus menghadapi laga saja lagi,” terang orang nomor satu di KONI Sumbar yang terpilih lewat Musprovlub pada 29 September 2025 lalu.
Atlet Sumbar yang berlaga di 10 nomor yang dipertandingkan, masing-masing gulat (17 atlet), judo (11 atlet), juxitsu (2 atlet), karate (10 atlet), sambo (20 atlet), kempo (20 atlet), taekwondo (12 atlet), tarung derajat (8 atlet), pencak silat (10 atlet) dan wushu (14 atlet).
Alet Sumbar mulai berlaga pada hari Minggu, 12 Oktober 2025. Dua cabor andalan Ranah Minang, taekwondo dan judo akan mengawali perjuangan mereka demi menegakkan panji olahraga Tuah Sakato di kancah nasional.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman dijadwalkan pembuka PON Beladiri, Sabtu (11/10/2025) ini, di GOR Djarum, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah.
Ketua Panitia PON Beladiri Kudus 2025, Ryan Gozali menyebutkan, sebanyak 2.656 Atlet dari 38 provinsi siap berlaga. Para atlet dari seluruh Indonesia sudah berdatangan ke Kota Kudus sejak beberapa hari lalu.
“PON Bela Diri di Kudus akan menjadi sejarah baru bagi dunia olahraga Indonesia. Kota Kudus mendapatkan kehormatan menjadi panggung prestasi para atlet bela diri terbaik dari seluruh provinsi. Maka tentu kami berupaya sebaik mungkin untuk mempersiapkan segala sesuatunya,” kata Ryan.
Menurutnya, pada iven ini akan dimeriahkan dengan pembentangan tifo berukuran 50×25 meter di Alun-alun Simpang Tujuh. Tifo yang didesain oleh seniman lokal Kudus itu melambangkan spirit masa depan Indonesia gemilang melalui prestasi bela diri.
“Selain tentu yang paling utama, kami juga memastikan kesiapan venue pertandingan yang memadai dengan berbagai perangkat dan fasilitas pendukungnya. Karena dari sinilah nantinya akan lahir juara-juara baru cabor bela diri, yang kita harapkan dapat membawa nama harum Indonesia di masa depan,” tegasnya.