Pertemuan Teater Darah Segar bagi Dunia Teater, Zhilan Zhalila Terpilih sebagai Sutradara Terbaik

Pertemuan Teater Darah Segar bagi Dunia Teater

PADANG, KLIKPOSITIF – Pertemuan Teater se-Kota Padang Jilid II yang digelar di Medan Nan Balinduang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unand, memberikan darah segar untuk dunia teater di Sumbar.

Digelar selama lima hari 1-5 Juli 2023, Pertemuan Teater se-Kota Padang itu digelar oleh Teater Langkah, dan dihadiri oleh komunitas teater se-Kota Padang.

Ketua Teater Langkah Muhammad Fadli mengatakan, kegiatan ini digelar berawal dari ujian praktek mahasiswa Sastra Indonesia FIB Unand dalam mata kuliah Kajian Drama.

“Pertemuan Teater sekota Padang Jilid II berlangsung sukses. Kesuksesan itu tentunya tidak terlepas dari dukungan pihak-pihak yang terlibat dalam acara ini,” katanya.

Teater Langkah merupakan UKM Teater di FIB yang terus berupaya menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan tempat berproses dari hari ke hari, agar tidak lapuk dimakan zaman.

Rangkaian kegiatan diawali dengan seminar teater dengan menghadirkan narasumber dosen pengampu mata kuliah Kajian Drama Dr. Syafril M.Si, Rizky Amelia Furqan S.S, M.A dan Andina Meutia Hawa M.Hum.

Setelah seminar, malamnya digelar pemetasan teater, “Nurani dan Legitimasi”. Kemudian di hari kedua, kembali digelar seminar dan malamnya juga pementasan. “Begitu seterusnya,” ujar Muhammad Fadli.

Pada kegiatan pemetasan, lanjutnya, pementasan “Bak” yang disutradarai Angke Wafaiqoh menjadi penutup Pertemuan Teater Se-Kota Padang Jilid II.

Dari sejumlah drama yang ditampilkan, garapan berjudul “Tempat Pelepasan Suara” yang disutradarai Zhilan Zhalila, diangkat dari naskah teater Prel T, memboyong tiga dari empat gelar yang disediakan.

Ketiga gelar tersebut, sutradara terbaik Zhilan Zhalila, aktor terbaik Muhammad Joedhy Al Shaddiq dan grup terbaik. Artis terbaik, Maharani Ramona dalam garapan “Nurani” yang disutradarai Bunga Angelia.

Bunga Angelia mengakui bahwa sastra Indonesia sendiri dari Hima cukup sering mengadakan penampilan bermain peran.

Meski begitu, membawakan naskah karya penulis besar sebagai aktor bisa dibilang naskah serius itu baru pertama kali. “Kalau ditanya soal deg-degan, jelas ada,” katanya.

“Perasaan takut lupa dan salah dialog pas tampil, takut nggak bisa fokus sama karakter sendiri. Karena, bisa terpengaruh oleh karakter aktor lain,” imbuhnya.

Ditambah lagi, saat tampil tidak sesuai harapan tentunya juga bisa membuat kecewa mengingat persiapan latihan cukup lama. “Hampir 5 bulan lamanya,” pungkas Bunga yang tampil sebagai Ibusuri dalam “Roh” karya Wisran Hadi. (*/rel)

Exit mobile version