PADANG, KLIKPOSITIF – Politeknik Negeri Padang (PNP) terus memperkuat perannya sebagai kampus vokasi yang berdampak langsung terhadap masyarakat. Salah satu bentuk komitmen tersebut diwujudkan melalui pengembangan Program Nagari Digital, yang kini telah menjangkau 76 nagari dan desa di berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Langkah terbaru ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) antara PNP dan 12 nagari/desa dari dua daerah, yaitu Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung dan Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto. Penandatanganan ini berlangsung pada Selasa (6/5/2025), di Gedung C Lantai 2 Kampus PNP, Padang.
Direktur PNP, Surfa Yondri, menjelaskan bahwa MoU kali ini mencakup kerja sama dengan delapan nagari di Kecamatan Sumpur Kudus dan tiga desa di Kecamatan Talawi.
“Kita berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti pada pengembangan Nagari Digital saja, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi bentuk kolaborasi lainnya, yang dapat memberikan dampak nyata bagi percepatan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat nagari,” ungkap Surfa Yondri dalam sambutannya.
Ia menambahkan, kerja sama ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, pada Senin (29/4/2025), PNP juga menjalin MoU dengan 19 nagari dari tiga kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, yakni Kecamatan Salimpauang, X Koto, dan Batipuh Selatan. “Setidaknya sudah ada 76 nagari yang sudah melakukan MoU, jumlah ini sudah termasuk dengan 12 nagari di Sijunjung dan Sawahlunto,” ujarnya.
Surfa menjelaskan bahwa ruang lingkup Program Nagari Digital sangat luas, meliputi pelatihan perangkat nagari dalam penggunaan teknologi digital, pembuatan website resmi nagari, hingga pengembangan sistem basis data administrasi masyarakat berbasis digital.
“Dengan digitalisasi, pelayanan publik bisa dipercepat. Masyarakat tidak perlu lagi antre panjang untuk mengurus surat keterangan tidak mampu, akta kematian, dan berbagai dokumen lain. Semua bisa dilakukan secara daring,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia menekankan pentingnya digitalisasi sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi lokal. Website nagari yang dikembangkan tidak hanya menampilkan informasi layanan publik, tetapi juga menjadi wadah promosi potensi ekonomi lokal seperti pariwisata, kuliner, kerajinan, hingga budaya khas nagari.
“Ini adalah bagian dari upaya mendukung agenda nasional melalui Asta Cita pembangunan yang menekankan pentingnya digitalisasi pelayanan publik. Kami di PNP menerjemahkannya dalam bentuk *Kampus Berdampak*, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya berakhir di ruang kelas, tapi hadir dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
Wakil Direktur Bidang Kerja Sama PNP, Ihsan Lumasa Rimra, mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU kali ini disambut sangat positif oleh para wali nagari dan kepala desa yang hadir langsung ke PNP. Bahkan, Camat Sumpur Kudus, Fery Yurnalis, turut hadir mendampingi delapan wali nagari dari daerahnya.
Delapan nagari dari Kecamatan Sumpur Kudus yang menandatangani MoU adalah Nagari Tanjung Bonai Aur, Sumpur Kudus Selatan, Sumpur Kudus, Silantai, Unggan, Tamparungo, Tanjung Labuah, dan Sisawah. Sementara dari Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, terdapat tiga desa, yakni Desa Tumpuak Tangah, Desa Sijantang Koto, dan Desa Salak.
Camat Sumpur Kudus, Fery Yurnalis, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan fasilitas kunjungan yang diberikan oleh PNP. Ia mengaku terkesan dengan keseriusan kampus vokasi tersebut dalam membina kemitraan dengan nagari-nagari di Sumatera Barat.
“Ini bukan sekadar penandatanganan MoU, tetapi kami juga diajak melihat langsung fasilitas pendidikan dan pelatihan di PNP. Kami optimis, kolaborasi ini akan membawa percepatan pembangunan, terutama dalam pelayanan publik dan pemberdayaan potensi lokal di nagari kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, para pimpinan nagari dan desa juga menyampaikan harapan agar PNP dapat menjadikan daerah mereka sebagai lokasi pelaksanaan *Kuliah Kerja Nyata* (KKN) Tematik. Menurut mereka, kehadiran mahasiswa dalam program KKN sangat bermanfaat untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat.
“Kami sangat berharap mahasiswa PNP dapat melaksanakan KKN Tematik di nagari kami. Ini akan menjadi kolaborasi yang sangat strategis untuk membangun dan mengembangkan potensi yang ada,” ujar Hendra Basri, Wali Nagari Tanjung Bonai Aur.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Tumpuak Tangah, Rudi Guslianto, yang menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa dari kampus vokasi seperti PNP sangat penting dalam membantu percepatan pembangunan desa.
Menanggapi hal tersebut, Direktur PNP Surfa Yondri menegaskan bahwa KKN Tematik adalah bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.
“Kami memiliki jurusan-jurusan yang siap membantu masyarakat, seperti Jurusan Teknologi Informasi, Teknik Elektro, dan Akuntansi Niaga, yang dapat mendukung promosi pariwisata, pelatihan manajemen keuangan, hingga pengembangan sistem informasi untuk nagari,” jelasnya.
Ketua Jurusan Akuntansi Niaga, Primadona, menambahkan bahwa KKN Tematik PNP telah berjalan selama empat tahun terakhir dan telah membuahkan hasil nyata di berbagai nagari yang menjadi lokasi kegiatan.
“Dua program studi di bawah Jurusan Akuntansi Niaga bahkan fokus pada bidang kepariwisataan, dan siap membantu pengembangan potensi pariwisata di setiap nagari melalui pelatihan, digitalisasi, hingga promosi online,” terangnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua P3M PNP Dony Marzuki, Ketua Jurusan Teknologi Informasi Ronal Hadi, dan Sekretaris Jurusan Elektro Valdi Rizki Yandri.
Dengan penandatanganan MoU ini, PNP semakin memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi vokasi yang tidak hanya mencetak lulusan terampil, tetapi juga menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun nagari berbasis teknologi dan inovasi (*)
