KLIKPOSITIF — Jelang tutup akhir tahun 2021, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta Unand) melakukan pengabdian masyarakat di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat. Fateta mendorong pengolahan sampah dan ecoenzyme di kampung tematik daur ulang sampah dan 1000 keripik itu.
Salah satu tim pengabdian masyarakat, Hasbullah mengatakan, pengolahan masyarakat merupakan bagian terpenting dalam kegiatan penanganan sampah untuk merubah sampah menjadi suatu bentuk yang lebih stabil dan tidak mencemari lingkungan serta dapat mengurangi jumlah sampah yang terkumpul di TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan tujuan akhir harus di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir).
“Pengelola dari proses pengolahan ini tergantung dari dimana proses pengolahan dilakukan. Pengolahan skala sumber, sangat berperan dalam mengurangi jumlah sampah yang harus dikelola,” ujarnya, kemarin, usai pengabdian masyarakat di Batu Gadang yang berlangsung hari Rabu (15/12/2021).
“Dengan adanya konsep 3R (reduce, reuse dan recycle) serta pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat merubah paradigma masyarakat tentang sampah. Sampah merupakan sumber daya yang harus dikelola sejak mulai dari sumber sampah yang dihasilkan terutama berasal dari rumah tangga,” dia menambahkan.
Bank Sampah Sakinah salah satu unit kegiatan dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang ada di Kelurahan Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang cukup aktif melakukan usaha pengelolaan daur ulang sampah selama ini.
Bank sampah ini sudah menghasilkan berbagai produk olahan sampah berupa berbagai kerajinan tas, gantungan kunci, pas bunga dan produk lainnya.
Dari olahan sampah organic, banyak produk yang bisa dihasilkan berupa pupuk cair, kompos, dan ecoenzyme. PKBM sebagai salah satu mitra dari kampung tematik membutuhkan cara pengolahan sampah tersebut menjadi produk yang bisa dihasilkan dan bermanfaat. Salah satu kegaitan yang dilakukan adalah dengan pembuatan ecoenzyme.
Asri sebagai salah seorang pengurus di PKBM mengatakan kegiatan seperti ini perlu terus berkelanjutan dilakukan tidak hanya dalam bentuk pelatihan, tapi monitoring dan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sampah lainnya dapat dilakukan sehuingga masyarajat terus bersemangat dalam mengolah sampah baik organik maupun non organik
Rahmi Awalina, sebagai salah satu tim pengabdian kampung tematik dari Fateta yang juga narasumber pelatihan ecoenzyme menuturkan pelatihan ecoenzyme memberikan dampak luar biasa bagi aktivitas masyarakakat.
“Tidak hanya dalam bidang pertanian, juga untuk keperluan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan dari larutan ecoenzyme yang dihasilkan,” tukasnya.
Pelatihan ecoenzyme yang dilakukan langsung praktek bersama masyarakat kelurahan Batu Gadang Lubuik Kilangan bertempat di PKBM Karang Putih (Rabu, 15/12). Masyarakat sangat antusias dan bersemangat mengikutinya. Dengan harapan kegiatan ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (*)