PADANG, KLIKPOSITIF – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah berpendapat bahwa Sumbar memiliki potensi yang besar untuk berinvestasi. Selain sektor wisata ada di Mentawai dan 18 kabupaten kabupaten/kota juga sektor pertanian dan peternakan cukup menjanjikan.
“Potensi kekayaan alam Sumbar memiliki potensi yang luas dan sangat cocok dilirik untuk penanaman modal. Salah satunya dibidang peternakan, contohnya peternakan sapi,”ungkap Gubernur Sumbar Mahyeldi, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawasan Penanaman Modal di Padang, Jumat (30/4).
Mahyeldi mengatakan untuk peternakan sapi Sumbar sudah punya teknologi pakan, seperti di kampus peternakan Universitas Andalas. Pakan dengan fermentasi akan menekan harga daging di pasar.
Saat ini Sumbar punya budidaya peternakan, 2000 hektar di Pasaman Barat, di Payakumbuh juga. Di kebun sawit bisa budidaya sapi. Bahkan ada rumah potong sapi internasional dari spanyol di Payakumbuh.
“Saat ini tinggal investasi untuk indukan. Kemudian akan bekerjasama dengan transmart di Sumatera untuk mengisi daging asli lokal,” jelas Mahyeldi
Mahyeldi katakan, saking besarnya potensi peternakan di Sumbar, ketika musibah di NTT, Sumbar mengirimkan 1,5 ton rendang daging.
“Guna percepatan pembangunan di Sumbar, kita memang butuh investasi dari berbagai peluang untuk investasi. Dengan hadirnya (perwakilan) dari Kementerian Investasi hari ini, sangat positif tentunya, mudah-mudahan ini akan menjadi masukan untuk kita dalam rangka percepatan investasi di Sumbar,” harapnya.
Gubernur melanjutkan banyak potensi daerah yang dapat didukung dengan kegiatan investasi sehingga ada percepatan dalam pembangunan dapat memberikan kesejahteraan masyarakat.
“Kita Sumbar akan mencoba untuk percepatan dalam investasi, termasuk dalam Perda investasi dan merujuk kepada Undang-undang Cipta Kerja. Alhamdulilah, untuk lima tahun ke depan kita fokus untuk sektor pertanian,” tambah Mahyeldi.
Mahyeldi juga katakan, dengan fokus pada pertanian tersebut, pihaknya telah menyediakan lahan untuk food estate seluas ribuan hektare. Lahan itu berada di Pasaman 7000 hektar, Padang Pariaman 1000 hektar dan Solok Selatan 500 hektar.
“Selain potensi pertanian dan petenakan, kita telah melakukan diskusi salah satunya dengan komandan Lantamal, tentang potensi wisata bahari yang mana nanti bisa mengembangkan akses Pulau-Pulau dan potensi perikanan laut di Sumbar,” terangnya.
Acara rakor ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan/Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Septian Hario Seto, Asisten Deputi Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi Ferry Akbar Pasaribu, serta Perwakilan dari Rektor Universitas Andalas. (*)