Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan Ditangkap, Publik Desak Tersangka Dihukum Mati

Penangkapan IS mendapat sorotan publik

Penampakan kondisi pelaku pembunuh Nia gadis penjual gorengan pasca dibekuk petugas Polres Padang Pariaman

Penampakan kondisi pelaku pembunuh Nia gadis penjual gorengan pasca dibekuk petugas Polres Padang Pariaman

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Penangkapan IS (26) tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari di Nagari Guguak, Kabupaten Padang Pariaman menyita perhatian publik.

Hal itu disebabkan kemarahan publik atas tindakan IS yang merenggut gadis 18 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan itu.

Informasi perihal penangkapan tersangka dan video detik-detik penangkapan IS pun viral di berbagai platform media sosial sejak Kamis (19/9) sore WIB.

Pantauan Klikpositif menggunakan plaform monitoring Brand24 pada Jumat (20/9) dinihari WIB, total ada 20 ribu lebih percakapan yang menghiasi linimasa media sosial sejak sore kemarin.

Puluhan ribu percakapan perihal penangkapan IS tersebut hampir 95 persen di antaranya bersentimen negatif. Hanya 5 persen warganet yang bersikap netral atas isu itu.

Tingginya sentimen negatif percakapan publik terhadap penangkapan IS ini, menandakan kegeraman netizen atas kelakuan IS.

Bahkan, tidak sedikit yang mendesak pihak Kepolisian agar menghukum IS dengan hukuman yang paling berat, yakni hukuman mati.

“Alhamdulillah yaallah pembunuh Nia penjual gorengan wes kenek , Intine kudu dibunuh Pelakune,” demikian salah satu cuitan warganet dengan akun @bagus**** di X.

“Alhamdulillah akhirnya Pelaku pembunuh Nia tertangkap juga. Semoga Pelaku dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa hukum mati saja,” bunyi cuitan akun X @nyamel****.

Selain komentar negatif warganet, beredar pula potongan rekaman video pernyataan dari ibunda Nia Kurnia Sari, Eli di media sosial.

Dalam rekaman itu, Eli mengaku lega dengan tertankapnya IS. Dia menyebut dirinya sudah tidak menangis dan meratapi kepergian putrinya tersebut.

“Udah lega rasanya, tidak menangis lagi. Dihukum sampai mati, seberat-beratnya,” tegas Eli.

Pasca penangkapan IS, Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amri menjelaskan, pihaknya akan melakukan pengembangan terkait keterlibatan tersangka lain dalam tindakan kejam IS itu.

“Kami akan melakukan penyidikan dan pengembangan secara intensif,” sebutnya kemudian.

Diketahui sebelumnya, video detik-detik penangkapan residivis kasus narkoba dan pencabulan itu juga heboh di media sosial.

Pada video yang beredar tampak IS dibekuk pihak Kepolisian di sebuah rumah. Proses penangkapan pun menyita perhatian masyarakat.

Dari video yang diterima Klikpositif, terlihat masyarakat mengepung rumah tempat persembunyian IS.

Polisi pun tampak menggeledah isi rumah mencari keberadaan IS, yang diketahui tengah bersembunyi di bagian atap demi menghindari sergapan petugas dan amukan warga.

Dari rekaman terlihat, tersangka diboyong petugas Kepolisian dari bagian atap rumah hanya menggunakan celana pendek berwarna hijau.

Ia ditarik oleh warga dan Polisi dari atap sebelum kemudian diamankan untuk kepentingan penyelidikan.

Melihat IS diboyong petugas, warga yang mengepung rumah persembunyiannya itu heboh, dan tidak sedikit yang ingin menindak IS, sebelum kemudian dibawa petugas menggunakan sebuah mobil.(*)

Exit mobile version