KLIKPOSITIF – Tokoh Muda Sumatera Barat (Sumbar), Vasko Ruseimy mengatakan para sarjana memiliki tugas besar menjadi agen perubahan dalam membangun daerah. Ia juga meminta kepada wisudawan untuk tidak takut merantau.
Hal tersebut ia sampaikan dalam orasi ilmiah pada wisuda ke-136 Universitas Negeri Padang, Jumat (27/7/2024) pagi di Auditorium UNP.
“Tertopang besar harapan masyarakat Indonesia kepada kalian para sarjana ini. Kalian sudah memiliki kewajiban untuk memastikan Indonesia, khususnya Sumbar sebagai provinsi yang membanggakan, ini suatu hal yang perlu dicamkan,” katanya.
Vasko Ruseimy meminta orang tua untuk mengingatkan betul kepada anak-anaknya terkait hal tersebut, karena menyangkut dengan kepentingan nasional, khususnya untuk Sumbar, karena yang menjadi sarjana di Indonesia tidak kurang dari lima persen.
“Yang perlu diingat, masa depan kita masih panjang. Ada berbagai tantangan di era 4.0 ini, tantangan bagaimana kita bisa menghadapi dunia nyata di lapangan pekerjaan, lapangan pekerjaan yang sampai detik ini pun bisa jadi susah dicari,” katanya.
“Tantangannya adalah bagaimana kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri. Pengalaman saya ketika saya baru lulus kuliah di UI, hal yang saya lakukan pertama kali adalah mencari perusahaan yang tak besar, di mana teman-teman mencari perusahaan besar dan multinasional,” sambung Vasko.
Vasko memiliki alasan tersendiri kenapa tidak memilih perusahaan besar untuk bekerja, meski kesempatan itu sejatinya bisa saja ia dapatkan pada waktu itu.
“Saya mencari perusahaan yang kecil namun secara manajerial sudah mature (matang), sehingga kita bisa belajar dan tahu tentang perusahaan lebih dekat, ini strategi yang saya coba pada waktu itu. Tujuannya agar kita bisa menciptakan perusahaan yang serupa dan lebih besar ke depannya. Jangan malu untuk berkarya di perusahaan kecil dengan tujuan adalah untuk menciptakan usaha yang sama lebih besar dan menciptakan lapangan pekerjaan,” katanya.
Ketika berbicara dunia bisnis, katanya, ia meminta kepada para wisudawan untuk tidak pernah menghabiskan energi untuk menghancurkan lawan.
“Fokuskan energi pribadi kita untuk membesarkan cahaya kita, dengan demikian otomatis kita akan dilihat di manapun, tetapi ketika kita sibuk menghancurkan lawan, kawan, akan habis energi di kemudian hari, kita tak akan bisa dilihat orang nantinya, kita tidak akan berkembang, sementara yang lainnya akan berkembang, ini paradigma yang harus dibangun,” katanya.
Berdasarkan hasil analisanya, Vasko Ruseimy menilai bahwa Sumbar memiliki tingkat pencetak orang pintar itu besar. Namun ternyata, nilai inovasi orang pintar di Sumbar itu belum begitu besar, masih kecil.
“Inilah tugas kita semua bagaimana menjadi agen perubahan untuk meningkatkan nilai inovasi kita. Perlu kita bersama-sama bagaimana caranya kita bisa menjadi agen perubahan untuk meningkatkan nilai inovasi kita para masyarakat Sumbar, khususnya anak muda yang menggunakan toga. Saya yakin, orang tua kalian ingin melihat wajah anaknya dengan kebanggaan dengan segala pengorbanan. Terima kasih kami ucapkan ” katanya.
Pada kesempatan itu, Vasko Ruseimy juga memuji UNP berhasil mendirikan Fakultas Kedokteran Hewan yang mengartikan bahwa kampus tersebut saat ini tidak lagi hanya kampus teknis untuk pendidik, melainkan sudah jadi kampus umum.
“Jangan sampai lulusan UNP dengan label kampus keren memiliki pemuda atau lulusan yang sia-sia. Perkuat jaringan, itu yang paling penting, di luar meningkatkan potensi secara pribadi. Kenal dekat dengan senior, itu sangat penting, terutama di dunia bisnis,” katanya.
Modal yang terbesar dalam meraih cita-cita, katanya, berasal dari diri sendiri. Jika jadi pengusaha ke depan, dengan mengharapkan modal dari kantong pribadi, maka tidak akan ada pengusaha di dunia ini.
“Pengusaha itu gak ada uang, yang punya modal itu investor. Sehingga pentingnya memiliki jaringan dengan ikut organisasi yang positif. Di saat kita memiliki minat di dunia bisnis, bergabunglah dengan organisasi yang berhubungan dengan bisnis,” katanya.
Kemudian, ia juga mendorong agar lulusan UNP untuk tidak takut merantau, karena budaya itu sudah sangat melekat bagi orang Minangkabau.
“Tokoh besar Minangkabau yang kita banggakan itu semuanya perantau. Di saat kita merantau, mental kita ditempa di sana dan di saat kita sudah berguna lagi di kampung, baru kita pulang,” katanya.
Dorongan itu ia berikan lantaran sudah keliling Sumbar. Hasilnya, hal yang dibutuhkan dan harus diperkuat itu adalah lapangan pekerjaan.
“Saya berharap lulusan UNP tidak hanya bisa bekerja di perusahaan ternama, tetapi bisa menciptakan perusahaan ternama kebanggaan Sumbar ke depannya. Semoga UNP bisa menciptakan jurusan entrepreneur lainnya,” tutur Cawagub Sumbar periode 2024-2029 nomor urut 1 tersebut. (*)