KLIKPOSITIF – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali memberlakukan kebijakan one way, alias jalur satu arah Padang-Bukittinggi selama Lebaran 2025.
Langkah ini diambil pemerintah untuk mengurai kemacetan yang biasa terjadi pada jalur tersebut selama musim mudik, ataupun balik.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, tahun ini pengendara dari arah Padang menuju Bukittinggi akan melewati Padang Panjang.
Sedangkan dari arah Bukittinggi ke Padang akan melewati jalur Malalak, lalu akan kembali bergabung dengan kendaraan lain di kawasan Sicincin.
“Dengan skema seperti ini, pengendara dari arah Padang tidak akan melewati tanjakan curam di jalur Malalak,” katanya.
Selama Lebaran, Mahyeldi meminta pihak yang terkait dengan sarana jalan tetap siapa. Termasuk [pula BMKG dan operator alat berat.
Hal demikian untuk memastikan kelayakan kondisi jalan dan untuk mengoptimalisasi pemantauan kondisi cuaca, serta antisipasi bencana.
“Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan akan menurun pada akhir Maret, tetapi meningkat kembali pada April.”
“Oleh karena itu, alat berat, operator, serta bahan bakar harus disiapkan di titik-titik rawan,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa terdapat enam jalur utama yang menjadi pintu masuk ke Sumbar. Untuk menghindari kemacetan dan penumpukan kendaraan.
Dengan begitu sebut dia, pemudik perlu diarahkan sesuai tujuan masing-masing. Salah satunya dengan memanfaatkan jalur alternatif.
Tak cuma itu, ia juga meminta seluruh masjid dan musala yang dilalui pemudik tetap terbuka selama musim mudik-balik Lebaran.
Ia mengatakan, selama musim mudik-balik, tidak ada tempat ibadah umat Islam itu yang terkunci.
“Saya minta, tidak ada masjid dan musala yang terkunci. Baik selama arus mudik sebelum Lebaran, maupun di masa arus balik selepas Lebaran,” katanya dikutip dari laman Humas Sumbar.
Ia menyebut, perantau yang dalam perjalanan mudik dan balik, bisa menggunakan masjid dan musala sebagai tempat istirahat.
Langkah ini untuk mengantisipasi kejadian yang tidak terduga selama di perjalanan mudik-balik.
Sementara itu, Mahyeldi juga meminta agar pengurus masjid dan musala memberikan fasilitas yang dibutuhkan pemudik seperti makanan dan minuman.
“Biarkan pemudik beristirahat di masjid. Kapan perlu, pengurus masjid menyediakan kopi, teh, gula dan panganan kecil secara gratis,” sebut dia.(*)