PADANG, KLIKPOSITIF — Niniak Mamak dibawah naungan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar sepakat bahwa niniak mamak yang tersebar kabupaten dan kota akan memilih Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh tokoh adat Minangkabau, Syamsul Rahim saat kunjungan Anies beserta rombongan ke LKAAM Sumbar, Minggu (4/12/2022) siang. Dukungan itu bukan berarti LKAAM mengafiliasi Partai, melainkan afiliasi Anies sebagai calon presiden.
“Jadi kami afiliasi kepada pak Anies calon presiden. Kenapa demikian karena LKAAM dan Bundo Kanduang tidak boleh terlibat politik praktis,” katanya.
Ditambahkanya, walaupun hanya 67 orang niniak mamak yang hadir, ini merupakan representasi rakyat Sumbar. Semua niniak mamak hadir sebagai perwakilan di daerah masing-masing.
“Jadi semua perwakilan niniak mamak hadir disini. Juga saya informasikan, di minang tidak ada satupun orang yang tidak memiliki niniak mamak, kami pastikan semuanya mendukung Anies,” ujarnya.
Disisi lain, Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi membeberkan alasan kenapa Niniak Mamak dan Bundo Kanduang di ranah minang sepakat untuk memenangkan Anies di Pilpres 2024.
“Yang jelas sekali (Anies) tokoh yang sederhana, agamais dan pembela perempuan serta kesejahteraan demokrasi,” pungkasnya.
“Dalam hal ini, orang minang akan saling berkata antara niniak mamak dan perantau untuk memenangkan Anies di Pilpres nantinya,” katanya lagi.
Menanggapi hal itu, Anies mengaku banyak belajar dari Sumbar yang banyak melahirkan tokoh-tokoh. Sehingga rasa syukurnya atas kesempatannya berkunjung bisa ke ranah minang dalam bersilaturahmi.
“Masa kecil saya selalu dipertontonkan dengan biografi para tokoh dan tanpa disadari tokoh-tokoh yang kami baca berasal dari minang. Mulai dari M Natsir, Agus Salim hingga Bung Hatta dan Panglima Jenderal lainnya,” jelasnya.
“Saat masuk kuliah, Anies kemudian berangkat ke Bukittinggi untuk menyaksikan dari dekat apa yang saya baca dari kecil. Kemudian setiap kali saya berangkat ke sini, bukan saja kembali ke provinsi RI, tetapi kembali kepada memori masa kecil dan imajinasi masa kecil,” ucapnya. (*)