Rabu, 21 Mei 2025 - 06:30 WIB
Klikpositif.com - Media Generasi Positif
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • 🏠
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
KlikPositif.com - Media Generasi Positif
  • 🏠
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
KlikPositif.com - Media Generasi Positif
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • 🏠
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Home News Nasional

Ngejot, Tradisi Berbagi Umat Muslim dan Hindu di Bali

Tradisi ini sudah tumbuh dan berkembang dalam keberagamaan masyarakat Bali. Saling memberi makanan, kue-kue, buah-buahan antar tetangga terdekat di setiap desa atau lingkungan

redaksi
Senin, 13 Sep 2021 | 15:19 WIB
Pura Desa Lan Puseh, Bali

Pura Desa Lan Puseh, Bali (kemenag)

Share on FacebookShare on Twitter

KLIKPOSITIF – Pulau Bali tidak hanya dikenal dengan alamnya yang indah, tapi juga dengan kekayaan ragam budaya dan tradisi. Salah satunya adalah Tradisi Ngejot yang berarti memberi.

“Tradisi Ngejot ini biasa dilakukan masyarakat Bali. Memberi makanan kepada sesama. Ini menjadi bagian dari bentuk pertemanan, persaudaraan bagi sesama,” kata Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus (UHN IGB) Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana saat ditemui di kantornya, Senin (13/9/2021).

Baca Juga

Gubernur Bali Apresiasi Gerak Cepat PLN Atasi Gangguan Kelistrikan

Sabtu, 3 Mei 2025 | 21:22 WIB

PLN Berhasil Pulihkan 100% Kelistrikan Bali, Seluruh Pelanggan Kembali Menyala

Sabtu, 3 Mei 2025 | 20:12 WIB

Di kalangan kaum muslim, lanjut I Gusti Ngurah Sudiana, tradisi Ngejot disebut jalinan silaturahim kepada sesama. Pertemuan Hindu-Islam ini terwujud dalam bentuk mengantarkan makanan kepada sanak saudara maupun tetangga yang berbeda agama, terutama saat hari besar keagamaan, seperti Galungan atau Idul Fitri.

“Tradisi ini sudah tumbuh dan berkembang dalam keberagamaan masyarakat Bali. Saling memberi makanan, kue-kue, buah-buahan antar tetangga terdekat di setiap desa atau lingkungan. Selain bentuk persaudaraan, ini juga bentuk kerukunan, yang sudah terbangun sejak lama sampai sekarang,” jelas I Gusti Ngurah Sudiana.

“Saling tolong, saling bantu, baik senang maupun susah, harus tetap dilakukan. Terlebih saat ini, dimana bangsa sedang dilanda Covid-19,” sambungnya.

Cucu tokoh Bali IGB Sugriwa yang bernama IGB Agung Suddhajinedra HS menambahkan, Tradisi Ngejot merupakan persembahan rasa terima kasih. Pada upacara Yadnya, misalnya, keluarga wajib untuk memberikan Pengwales (membalas) kebaikan kepada anggota keluarga atau Banjar yang sudah membantu/memberi kebaikan (Ngejot).

“Ngejot juga bisa diartikan sebagai ikatan persaudaraan. Dalam upacara Galungan misalnya, masyarakat saling memberi makanan. Ini sebagai bentuk rasa kekeluargaan, supaya upacara tersebut dirasakan oleh tetangga atau masyarakat sekitar,” kata IGB Agung Suddhajinedra HS.

Selain Ngejot, masyarakat Bali juga mengenal “Menyama Braya”. Menurut Ketua Umum Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Wisnu Bawa Tenaya, Menyama Braya merupakan kekayaan yang utama dalam hidup, jalan untuk menggapai kebahagiaan dan keharmonisan hidup (dharma santhi).

Menyama Braya mengandung makna persamaan, persaudaraan, serta pengakuan sosial bahwa setiap orang bersaudara atau keluarga. Istilah ini juga mengandung pengertian, menghargai perbedaan dan menempatkan orang lain sebagai kelaurga.

“Menyama Braya dalam dinamika dan interaksi masyarakat Bali, berguna untuk terciptanya integrasi sosial di tengah pluralitas agama, etnis, dan budaya. Di sinilah tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang universal, asah, asih, dan asuh kepada sesama, dan bahkan alamnya,” kata Wisnu Bawa Tenaya.

Wisnu Bawa Tenaya menjelaskan, filosofi dasar yang menjiwai kehidupan sosial masyarakat Bali tertuang dalam Tri Hita Karana. Yaitu, ajaran tentang tiga penyebab kesejahteraan yang bersumber pada keharmonisan hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan sesamanya, serta manusia dengan Tuhan.

“Konsep ini menciptakan kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama. Dengan terciptanya masyarakat yang rukun dan harmoni, maka secara langsung akan terjadi persaudaraan sosial. Dalam tradisi masyarakat Bali, ini terjadi karena adanya kedekatan hubungan persaudaraan yang tertuang dalam konsep Menyama Braya,” tutupnya.

Tags: BaliBudayaIslamNasionalNgejotTradisiTradisi Ngejot

Berita Lainnya

Gubernur Bali Apresiasi Gerak Cepat PLN Atasi Gangguan Kelistrikan

Sabtu, 3 Mei 2025 | 21:22 WIB

PLN Berhasil Pulihkan 100% Kelistrikan Bali, Seluruh Pelanggan Kembali Menyala

Sabtu, 3 Mei 2025 | 20:12 WIB

Hasil Pengembangan dalam Pertunjukan Musik Garapan Minang Rhythm

Kamis, 30 Jan 2025 | 15:16 WIB
Investor Condotel D'Luxor Bali usai sidang PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Merasa Ditipu Developer, Investor Condotel D’Luxor Bali Desak Kembalikan Uang dan Lapor DPR

Kamis, 16 Jan 2025 | 22:31 WIB
Selanjutnya
BIN Daerah Sumbar Saat Vaksinasi Masyarakat di Dharmasraya

Gencarkan Vaksinasi Sumbar, BIN Turun ke Ladang Masyarakat di Dharmasraya

Tinggalkan komentar
Classy FM

Berita Hangat.

Wako Padang Geram Lihat Banyak Sampah di CFD

Minggu, 18 Mei 2025 - 14:07
Ketua DPRD Pessel, Darmansyah

Ini Rencana DPRD Pessel Terkait Kelanjutan Bangunan RSUD yang Terbengkalai di Kabun Taranak Painan

Selasa, 20 Mei 2025 - 09:35

Ponpes Jabal Rahmah Sago Pessel Wisuda 39 Hafiz dan Hafizah Angkatan ke 2

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:47
Penampakan bubungan asap kebakaran pabrik karet PT Teluk Luas mebubung ke tinggi ke udara, yang diambil dari tengah laut

Kebakaran Pabrik Karet Teluk Luas Padang Viral, Penampakan Asapnya Mengerikan!

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:01
Tangkapan layar yang memperlihatkan momen Bupati Mentawai ngamuk ke petugas kapal pengangkut turis asing

Bupati Mentawai Buka Suara Usai Ngamuk di Kapal Pembawa Turis Asing, Begini Katanya

Sabtu, 10 Mei 2025 - 15:38
KlikPositif.com - Media Generasi Positif

Gedung Serba Guna Lt. II PT.Semen Padang,
Indarung - Padang, Sumatera Barat,
Indonesia
Telp. (0751) 202761, 74999,
Fax. (0751) 74999
Email: [email protected]

Follow Us

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan
  • Terms Of Use
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Kategori

  • 🏠
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara

Networks

  • 🌎 KlikPositif
  • 🌎 KataSumbar
  • 🌎 Classy FM
  • 🌎 Classy Production
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan
  • Terms Of Use
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2022 Klikpositif - Media Generasi Positif by Classy Corp.

Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • 🏠
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara