PADANG, KLIKPOSITIF- Berdasarkan hasil survei Purchasing Manager’s Index (PMI) perkembangan industri manufaktur pada Juli 2023 mengalami peningkatan menjadi 53,30 poin dari sebelumnya 52,50 poin pada Juni 2023.
Artinya, kondisi pasar Indonesia masih terus berkembang dan berdasarkan hasil survei tersebut menunjukkan Indonesia berada diurutan pertama di ASEAN.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita saat Kuliah Umum di Unand, Senin (4/9). Dikatakan juga berdasarkan hasil survei PMI selama 24 bulan berturut-turut industri manufaktur Indonesia mencatatkan angka di atas 50 poin.
Sementara itu pada indeks kepercayaan industri (IKI), kondisi industri manufaktur Indonesia pada Agustus 2023 mencapai di level 53,22. Angka itu sedikit melambat 0,09 poin jika dibandingkan periode Juli 2023 sebesar 53,31 poin.
Dikatakan juga, Kementerian Perindustrian menggunakan tiga alat untuk mengukur kemajuan industri di Indonesia pertama terkait pesanan (order), jumlah produksi dan terakhir berapa banyak barang yang disimpan oleh suatu industri manufaktur.
“Hasil survei IKI Kemenperin dan survei PMI selama dua hingga tiga bulan terakhir, menunjukkan adanya peningkatan kemajuan industri di Indonesia hampir sama,” ungkapnya.
Agus juga menyebutkan bahwa IKI juga dapat digunakan perguruan tinggi dan pemerintah daerah untuk mengukur kinerja dan optimisme industri manufaktur di suatu daerah.
Sebab, IKI menggambarkan perkembangan kondisi terkini sektor industri dibandingkan dengan periode (bulan) sebelumnya, dan mengindikasikan tingkat optimisme pelaku usaha terhadap kondisi perekonomian ke depan.
Hadir pada kegiatan tersebut Rektor Unand Yuliandri, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Staf Khusus Kementrian Perindustrian Bidang Hukum dan Pengawasan Febri Hendri Antoni Arief.
Peserta kuliah umum berasal dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Kota Padang.