SOLOK, KLIKPOSITIF – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatasi, Sumatera Barat (Sumbar) mesti bisa meningkat nilai tambah hasil pertanian, bahkan hingga pemasaran.
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Tropika, Balitbang Kementerian Pertanian di Aripan Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (9/4).
“Saya ingin kekayaan komoditi pertanian menjadi kekuatan di Sumbar, beda dengan provinsi lain,” katanya.
Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, pertanian di Sumbar harus mampu menampilkan inovasi teknologi terbaiknya, inovasi teknologi ini yang akan membawa perubahan dan bernilai nilai tambah kepada masyarakat.
“Seperti tanaman pisang, bagaimana bisa dikonsumsi berbentuk kripik, buah manggis, kulitnya bisa menjadi obat,” terangnya.
Mentan meminta Balitbu Tropika untuk bisa memberikan pelatihan dan pembinaan kepada para petani, agar bisa memiliki inovasi yang tidak dimiliki oleh provinsi lain. Dia berharap Balitbu mampu membangun satu paket bercocok tanam yang berstandar pertanian 4.0 sehingga bisa menjadi contoh bagi pembangunan pertanian di daerah masing-masing.
“Apalagi Balitbang telah melakukan rekayasa-rekayasa perkawinan genetika yang ada sehingga mampu menghasilkan ragam buah pisang yang berkualitas,” ucapnya.
Akan tetapi, tentu saja bukan hanya menghasilkan pisang, diharapkan juga mampu memberi anakan atau turunan sampai dengan keripik, sagu dari pisang dan berbagai rekayasa lainnya.
“Jangan satu komoditi saja, masih banyak lagi seperti manggis, durian, jengkol dan petai serta lainnya yang harus kita kembangkan,” ungkapnya.
Kemudian tidak kalah penting, Kementerian Pertanian bersama Gubernur, Bupati dan Walikota se Sumbar akan fokus mengembangkan hasil pertanian untuk berskala ekonomi.
“Kalau berskala ekonomi, kita tidak boleh berhenti di budidaya,” tukasnya. (*)