PARIAMAN, KLIKPOSITIF– Pernah mendengar nama makanan Nasi Baka yang populer di Pariaman?
Kenapa makanan ini sangat populer oleh para nelayan di Kota Pariaman sebelum mengarungi laut?
Nasi Baka, begitulah warga Desa Nareh Satu, Kota Pariaman yang dominan bekerja sebagai nelayan menyebutnya.
Menurut warga desa itu, kalimat Nasi Baka artinya adalah nasi untuk bekal. Kata baka sendiri artinya bekal.
Nasi ini sangat terkenal di Kota Pariaman. Tidak hanya bagi warga pesisir pantai, kenikmatan nasi ini juga jadi buruan warga pinggiran kota.
Warga menyebutnya sebagai makanan pembuka selera.
Rahasia Nasi Baka
Salah seorang pedagang menuturkan pada KLIKPOSITIF rahasia di balik kenikmatan nasi tersebut.
Pedagang itu bernama Erda Wati. Kedai nasinya bernama Kadai Teh Talua dan Nasi Baka Ajo Bulek.
“Nasi Baka adalah nasi untuk bekal nelayan pergi melaut,” ungkap Erda Wati di kedainya, Rabu 8 Desember 2021.
Menurutnya, setiap hari banyak nelayan beli ke tempatnya. Nasi itu di bawa nelayan untuk makan di laut.
Erda Wati mengatakan, sehari rata-rata habis seratus bungkus. Harga nasi itu cukup murah, satu bungkus cuma Rp10 ribu.
Menu nasi tersebut juga sederhana, spesifik goreng ikan laut campur jengkol dan lalapan seadanya.
Lantas apa yang menjadi rahasia sehingga kenikmatan Nasi Baka itu tersohor di Pariaman?
“Kalau menurut saya, rahasia kenikmatan nasi ini ada pada rasa cabainya,” ungkap Erda Wati.
Olahan cabainya dengan cara menumbuk dengan lesung kayu, bukan dengan gilingan lainnya, dan tidak pakai blender.
Menurut Erda, sangat beda rasanya cabai hasil giling dengan dua wadah berbeda.
Apalagi wadah batu dan wadah kayu. “Wadah gilingan dari kayu menyajikan rasa cabai yang nikmat dan tidak menyanga,” sebutnya.
Kemudian, katanya lagi, bungkusan nasi itu gunakan daun pisang sehingga menambah aroma yang memantik rasa lapar. Selera makanpun bertambah.
“Gilingan sambal pada nasi ini tidak halus, namun ada serat serat kulit cabai yang tertinggal,” tuturnya.
Untuk lauknya cukup dengan ikan saja. Tapi harus ikan yang segar, yang belum dikasih es batu.
Dalam nasi itu juga tersedia jengkol atau petai. Tak jarang juga Erda menambahkan beberapa potongan kecil ikan asin.
Menariknya lagi, sekelas Wali Kota Pariaman sering nimbrung di sana bersama Wakilnya. Mereka juga penikmat nasi tersebut.
Usaha Turun Temurun
Erda Wati telah 20 tahun berjualan Nasi Baka. Nasi Baka miliknya adalah usaha turun temurun semenjak dari neneknya.
“Usaha ini telah turun temurun dari nenek saya. Kalau ibu saya semenjak tahun 1970. Dan saat ini saya yang meneruskan,” jelas Erda.
Dari hasil penjualan nasi itu ia bisa menyekolahkan 6 orang anak anaknya.
Salah satu anaknya saat ini bekerja di Amerika dengan pekerjaan yang cukup diperhitungkan kelasnya.
“Alhamdulillah semua anak anak telah kuliah. Salah satu bekerja di Amerika dan lainnya juga telah bekerja,” ujar Erda.
Namun saat ini Ia akan tetap berjualan nasi baka.
“Karena ini adalah cara hidup saya,” kata Erda yang mempunyai anak lulusan S1, S2 dan kebidanan itu.
Begitulah penuturan Erda Wati tentang rahasia kenikmatan Nasi Baka tersebut.
Kalau pengunjung ingin mencoba masakan “kampung” itu cukup mudah. Jika sampai di Desa Nareh Pariaman, sebut saja Nasi Baka Ajo Bulek, warga sekitar akan mengarahkan ke kedai itu.
*
👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.