PESSEL, KLIKPOSITIF– Warga Kecamatan Silaut dan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat berharap Pemkab bisa menyelesaikan jalan kawasan transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) yang menjadi penghubung dua kecamatan itu.
Yogi Irwanto (42), salah seorang warga setempat mengatakan, saat ini kondisi jalan tersebut masih diselimuti koral dan jauh dari harapan masyarakat.
“Jadi kami sangat berharap jalan ini bisa diselesaikan. Karena, jika selesai seluruh akses akan menjadi lebih lancar,” ungkapnya, Senin 6 Desember 2021.
Akses ekonomi unggulan masyarakat di KTM Transmigrasi Silaut-Lunang paling dominan kelapa Sawit. Selain kelapa sawit, komoditi pertanian juga diungguli Jagung dan Ubi Kayu hingga Kedelai.
KTM Lunang-Silaut merupakan daerah transmigrasi yang terintegrasi dalam satu kawasan yang dibuka Presiden Soeharto pada 1973 dan 1978, namun kini masih belum didukung infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan yang memadai.
“Konektivitas di lingkup kecamatan maupun antar kecamatan di kawasan KTM masih sangat rendah dan jauh dari harapan,” terangnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dari 239 kilometer panjang ruas jalan di Silaut, 105,7 rusak berat. Sementara rusak sedang 61,42 kilometer dan sisanya rusak ringan dan jalan berkondisi baik.
Sedangkan di Kecamatan Lunang, jalan dengan kondisi rusak berat mencapai 189,30 kilometer dari total 313 kilometer panjang ruas jalan yang ada.
Menurut Yogi, Silaut-Lunang merupakan dua kecamatan yang masih banyak memiliki akses buruk dari 15 kecamatan yang ada.
“Jadi kami berharap jalan di Silaut dan Lunang bisa diperhatikan sebagaimana kecamatan lainnya. Selain itu juga bisa dijadikan jalur alternatif Painan-Muko-Muko, Provinsi Bengkulu,” ujarnya.
Terpisah, Camat Silaut, Syamwil mengaku perkembangannya belum sesuai harapan, hanya sekitar 1 kilometer yang sudah diaspal. Sisanya yang lebih kurang sepanjang 11 kilometer baru sebatas jalan koral.
Sementara, pihak kecamatan dan nagari selalu mengusulkan peningkatan kualitas poros Lunang-Silaut KTM melalui forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), mulai tingkat nagari sampai kabupaten.
Namun hingga kini masih belum terealisasi, tanpa ada kejelasan. Ruas itu merupakan satu-satunya penghubung utama antara Lunang dan Silaut dalam kawasan KTM, sekaligus sebagai penunjang kegiatan ekonomi masyarakat.
“Kami kurang tau juga apa alasan pastinya, tapi yang pasti sampai kini masih seperti itu saja kondisinya. Kami tentu juga berharap, semoga pembangunan jalan poros segera terealisasi,” ujarnya.
Padahal, ulas camat, KTM Silaut kini masuk dalam 52 kawasan prioritas pembangunan transmigrasi nasional. Karena itu, daerah pun harus melakukan pendampingan percepatan pembangunannya.
Terkait peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan berkondisi baik di Silaut, camat menegaskan dirinya terus berkoordinasi dengan Dinas PUTR Pesisir Selatan terkait kelanjutan jalan poros itu.