Solok, Klikpositif – Seiring semakin dekatnya pelaksanaan Pemilihan Serentak Nasional 2024, KPU Kabupaten Solok kian memasifkan sosialisasi terhadap berbagai kalangan. Termasuk organisasi mahasiswa yang ada di wilayah Solok.
Kali ini, KPU menggandeng organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Solok dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Solok. Keterlibatan aktivis kampus diharapkan bisa membantu edukasi masyarakat terkait Pilkada.
Ketua Divisi Tekni KPU Kabupaten Solok, Despa Wandri mengatakan, suksesi pemilihan serentak nasional di Kabupaten Solok tidak hanya menjadi bagian dari tugas KPU dan jajaran, namun juga tanggungjawab bersama, termasuk kalangan mahasiswa.
“Perlu dukungan semua pihak, terutamanya kalangan mahasiswa yang menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” ungkap Despa Wandri di hadapan puluhan mahasiswa di Aula D’Relazion Kota Solok.
Mahasiswa sebagai kalangan intelektual memiliki tempat di tengah masyarakat. Mahasiswa menjadi salah satu instrumen penting dalam kehidupan bermasyarakat, untuk itu mahasiswa harus mampu menjadi sosok yang berwawasan luas.
“Mahasiswa tidak hanya dituntut memiliki kemampuan secara akademis, namun juga menghasilkan karya melalui penelitian serta mengabdikan diri pada masyarakat. Itulah tri dharma perguruan tinggi,” papar Despa.
KPU Kabupaten Solok mengharapkan, dengan adanya sosialisasi terhadap mahasiswa, bisa menjadi booster dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan bijak.
“27 November 2024 merupakan titik penting dalam menentukan arah pembangunan daerah 5 tahun ke depan. Mahasiswa menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi pada masyarakat. Mari kita kawal bersama agar terwujud pemilihan yang berintegritas,” tutupnya.
Sementara itu, ketua divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, Novialdi Putra menuturkan, kiprah HMI dan GMNI di tengah masyarakat sudah tidak diragukan lagi. Kepekaan mahasiwa terhadap kondisi masyarakat sangat tinggi.
“Kita sudah tahu kiprah mahasiswa sejak tahun 98 lalu, dan menjadi sejarah penting bagi demokrasi di Indonesia. Kami harap mahasiswa bisa mendorong keterlibatan masyarakat dan partisipasi dalam pemilihan nanti,” tuturnya.
Novialdi mengharapkan, dengan kolaborasi KPU dan mahasiswa bisa semakin mendorong peningkatan kualitas pemilihan dan partisipasi masyarakat. “Kami harap ini tidak hanya sekedar seremonial saja, tapi ada dampaknya dalam pelaksanaan pemilihan nanti,” tutupnya.
Dalam sosialisasi pendidikan pemilih itu, KPU Kabupaten Solok menggandeng akademisi dari UIN Imam Bonjol, Dr. Muhammad Taufik. Dalam materinya, ia mengupas terkait peran mahasiswa dalam Pilkada.