Langkah Proaktif, BPOM di Padang Akan Razia Makanan Impor dari China

PADANG, KLIKPOSITIF– Beberapa tahun belakangan, kualitas produk makanan dan minuman yang diimpor dari China memang menjadi sorotan. Pasalnya, banyak temuan bermasalah.

Dilansir laman eastasiaforum.org, pada Juli 2024 perusahaan minyak goreng terbesar di China dan konglomerat swasta Hopefull Grain and Oil Group mengangkut minyak goreng miliknya menggunakan kapal tanker bekas mengangkut bahan kimia berbahaya.

“Muatan minyak goreng diangkut dengan kapal tanker tanpa dibersikan,” tulis laman tersebut yang dikutip Hops.ID Selasa 17 Juli 2024.

Lalu pada Mei 2024, Badan Pangan Singapura (SFA) menarik peredaran produk kacang impor buatan China bermerek Xiyuguoyuan Xinjiang Paper Roasted Walnut ukuran kemasan 500 gram dan 1 kg.

“Produk kacang itu disebut mengandung bahan pemanis buatan siklamat dan asesulfam-K dalam kadar tinggi di luar batas yang diperbolehkan,” tulis laman hir.harvard.edu.

Jauh sebelum itu, publik juga sempat digemparkan dengan susu asal China tercemar melamin. Melamin adalah bahan kimia yang biasa digunakan sebagai campuran dalam pembuatan plastik. Pemerintah akhirnya melarang peredaran susu formula dari Cina

Kejadian di atas hanya segelintir dari banyak kejadian. Berkaca pada contoh kasus tersebut, Pengurus YLKI Pusat Sudaryatmo meminta pengawasan ditingkatkan.

Dia pun mendorong pemerintah daerah terutama dinas terkait seperti dinas pendidikan dan kesehatan untuk lebih aktif melakukan pengawasan.

“Karena ini menyangkut jajanan di sekolah, mestinya pemerintah daerah khususnya dinas pendidikan dan dinas kesehatan secara periodik melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah terhadap produk yang dijual,” ujar Sudaryatmo.

Lebih lanjut, dia menyebut kasus keracunan tersebut dapat terjadi karena pengawasan dan regulasi Indonesia lemah. Hal itu membuat Indonesia dibanjiri oleh produk China yang di bawah standar.

“Di China itu ada produk bagus, ada juga produk yang standar. Kalau regulasi kita lemah dan pengawasannya juga lemah itu menjadi sasaran masuknya produk-produk dari Cina yang di bawah standar,” tutur Sudaryatmo.

Dalam konteks ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Padang memberikan respons yang proaktif dan tegas. Yonfirman, S.Si, A.pt, selaku pengawas farmasi makanan BBPOM di Padang, menegaskan bahwa BPOM memiliki kewenangan untuk mengawasi dan memastikan keamanan makanan, termasuk snack yang dikonsumsi oleh anak-anak di sekolah.

Pengawasan dilakukan secara menyeluruh mulai dari pasar, pabrik, bahan baku, proses produksi, hingga label kemasan.

BPOM juga mengajak masyarakat untuk aktif dalam memeriksa produk makanan dengan memastikan adanya izin edar dari BPOM.

Yonfirman menegaskan bahwa semua produk impor wajib memiliki izin dari BPOM, dan masyarakat dapat memastikan keamanannya dengan melakukan pemeriksaan melalui cek klik, melihat label, tanggal kadaluarsa, serta memeriksa keberadaan izin edar. Hal ini penting untuk menghindari produk ilegal atau berbahaya yang bisa membahayakan kesehatan konsumen.

Dalam menjawab tantangan keracunan makanan pada anak-anak, BPOM Padang menetapkan beberapa langkah strategis meliputi regulasi yang ketat, pemberdayaan masyarakat, dan tindakan tegas terhadap produk ilegal.

Razia intensif terhadap snack dan makanan impor yang terindikasi ilegal menjadi salah satu langkah tindakan nyata BPOM Padang dalam menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi masyarakat.

“Kami akan memberikan pembinaan kepada industri yang melanggar, namun bagi yang tetap memproduksi tanpa izin edar dari BPOM, tindakan hukum pidana akan diterapkan,” jelas Yonfirman.

Langkah-langkah proaktif BPOM di Padang ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kesehatan masyarakat, terutama anak-anak yang rentan terhadap produk makanan yang tidak aman.

Dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat dalam menghadapi tantangan dari produk makanan impor yang tidak memenuhi standar.

Exit mobile version