KLIKPOSITIF – Kepolisian Daerah Sumbar mengapresiasi kebijakan Work From Home (WFH) dan Work From Anywhere (WFA) yang diterbitkan pemerintah selama Lebaran.
Sebab kebijakan tersebut, sukses menekan angka kemacetan di Sumbar selama muslim libur Lebaran, tepatnya pada mudik dan balik.
Hal itu diungkapkan oleh Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Nur Setiawan. Ia mengatakan, selama mudik-balik, arus lalu lintas berjalan lancar tanpa adanya kendala apapun.
Ia menjelaskan, tidak ada kemacetan yang berarti baik itu di jalur Sitinjau Lauik, dan begitu juga Padang menuju Bukittinggi.
Meskipun sebut dia, ada perlambatan arus lalu lintas di wilayah Padang menuju Bukittinggi. Hal itu terjadi karena masyarakat yang akan melaksanakan wisata.
Selain itu ada juga perlambatan arus lalu lintas di SPBU Sincincin, dikarenakan masyarakat yang akan mengisi BBM antrian kendaraannya hingga ke badan jalan.
Namun untuk kendaraan pemudik yang masuk ke Sumatera Barat sebelum lebaran terpantau sepi, tidak terlalu padat seperti sebelum tahun sebelumnya.
“Hal itu dikarenakan adanya kebijakan pemerintah, yaitu Work From Anywhere (WFA) dan Work From Home (WFH).”
“WFA dimulai dari tanggal 21 atau 24 Maret, dimana anak sekolah sudah libur sehingga kegiatan mudik tersebar,” katanya.
Di sisi lain kelancaran itu sebut dia, disebabkan oleh proses kendaraan yang keluar maupun masuk ke Sumbar terbagi secara waktu.
“Pada tanggal 21 Maret sudah mulai ada kegiatan mudik bersama, dimana masyarakat yang pulang kampung menuju ke Sumatera Barat.”
“Proses kendaraan yang keluar masuk ke Sumbar terbagi, tetapi setelah Hari Raya Idul Fitri, terjadi kepadatan arus pada Sabtu, 5 April 2025,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, untuk peningkatan arus lalu lintas hanya terjadi di Kota Padang dan Kota Bukittinggi, karena banyaknya masyarakat yang berlibur ke lokasi wisata.
Namun, untuk arus lalu lintas terjadi penurunan terhadap kendaraan yang menuju ke Sumatera Barat.
Pihaknya mencatat kendaraan yang masuk dari Riau melalui Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2024 sebanyak 45 ribu, sedangkan pada 2025 hanya 28.931 unit.
“Kendaraan mudik yang masuk melewati Dharmasraya tahun 2024 sebanyak 28 ribu, dan 2025 sebanyak 10 ribu kendaraan.”
“Untuk kendaraan masuk dari arah Bengkulu atau perbatasan Pesisir Selatan, pada tahun 2024 tercatat sebanyak 3.719, dan tahun 2025 sebanyak 2.553 kendaraan,” jelasnya.
Untuk total kendaraan yang masuk ke Sumbar pada tahun 2024 sebanyak 83 ribu, terjadi penurunan pada 2025 menjadi 47 ribu kendaraan. Jadi, turun sekitar 50 persen, karena adanya pulang basamo.
Selain itu, dikarenakan data tersebut dihitung dari dimulainya kegiatan Operasi Ketupat Singgalang 2025 dilaksanakan, pada 26 Maret 2025.
Sedangkan libur sudah dimulai dari tanggal 21 Maret 2025. Oleh karena itu, dari tanggal 21 sampai 25 Maret tidak terdata.
“Hal itu karena terhitung saat Operasi Ketupat tanggal 26 Maret 2025, bisa jadi ada peningkatan dari tanggal 21 sampai 25 Maret 2025.”
“Turunnya mungkin karena mereka sudah melakukan mudik lebih dulu, karena adanya WFA dan WFH,” pungkasnya.(*)
*
๐Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.