PADANG, KLIKPOSITIF – Kepala Sekolah (Kepsek) bersama dua orang guru SMK Semen Padang, dipercaya oleh Kemenperin menjadi narasumber Seminar Management SMK:Implementasi 5S/Kaizen pada 2-3 Februari 2022.
Bekerjasama dengan Association for Overseas Technical Coorperation and Sustainable (AOTS), seminar tersebut diikuti sekitar 200 peserta yang merupakan guru SMK di wilayah Badan Pengembangan SDM Industri (BSDMI) Kemenperin.
“Wilayah BSDMI ini meliputi Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan dan Sulawesi. Narasumbernya, saya dan dua orang guru SMK Semen Padang, yaitu Defi Marwan, S.Pd dan Budiansyah S.Pd,” kata kata Gusriadi, Rabu (2/1/2022).
BSDMI Kemenperin, sebut Gusriadi, mempercayai dirinya dan tim sebagai narasumber seminar, karena SMK Semen Padang dianggap berhasil mengimplementasikan 5S/Kaizen sebagai budaya.
“Jadi, undangan sebagai narasumber ini juga mewakili sekolah. Tentunya ini sebuah kebangaan bagi kami di SMK Semen Padang. Ini amanah dari BSDMI Kemenperin,” ujarnya.
Gusriadi juga menyebut seminar implementasi 5S/Kaizen ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran program pendidikan vokasi SMK yang link and match dengan industri.
“Seminar ini penting bagi SMK, karena 5S ini sudah banyak diimplementasikan oleh industri di dunia. Seminar ini digelar secara daring dan luring,” bebernya.
Pada seminar yang digelar secara luring di PT Panasonic Manufacturing Indonesia, Jakarta Timur itu, Gusriadi menyampaikan bahwa 5S pertama kali dibudayakan di Jepang.
SMK Semen Padang yang berada di bawah naungan Yayasan Igasar Semen Padang (Semen Padang Group), sudah mencanangkan program S5 ini sejak tahun 2019.
Bahkan untuk memaksimalkan program ini, semua guru juga dapat pelatihan dari perusahaan Jepang pada tahun 2019, 2020 dan 2021. “Pelatihannya dilakukan di Matsushita Gobel Techno School Jakarta,” tuturnya.
Implementasi Program 5S
Dia menjelaskan, program 5S terdiri dari Seiri:Ringkas (pilah dan pisahkan barang yang tidak perlu, Seiton:Rapi (lakukan penataan ditempat kerja, Seiso:Resik (jaga kebersihan di tempat kerja).
Kemudian Seiketsu:Rawat (pelihara kondisi ringkas rapi baik di tempat kerja), Shitsuke: Rajin (biasakan ringkas rapi resik di tempat kerja).
Impplementasi 5S ini di SMK Semen Padang, dalam aktivitas sekolah seperti, melakukan pemilahan setiap barang, peralatan atau benda dan lain sebagainya. Setelah dipilah, dilakukan penataan dan dibersihkan, supaya terlihat rapi dan ramah lingkungan.
“Di SMK Semen Padang, semua siswa sudah terbiasa dengan hal ini, karena 5S atau kaizen sudah jadi budaya. Dan tentunya, saat siswa praktek lapangan di industri-industri, mereka sudah terbiasa dengan 5S ini,” pungkas Gusriadi.(*)