Kembali Selidiki Asal Usul Virus Corona Hingga Jadi Pandemi, WHO Bentuk Tim SAGO

Memahami dari mana patogen baru berasal sangat penting untuk mencegah wabah di masa depan dengan potensi epidemi dan pandemi, dan membutuhkan berbagai keahlian.

.

. (Net)

KLIKPOSITIF – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membentuk tim yang terdiri dari 26 ahli untuk membentuk Kelompok Penasihat Ilmiah untuk asal usul patogen baru (SAGO).

Tim ini bakal menyelidiki menyelidiki sumber virus Corona baru , SARS-CoV-2, dan pandemi lainnya. Tim ini juga termasuk beberapa ahli yang pernah bertugas dalam misi ke Wuhan , China , sebelumnya.

Pernyataan itu menyebutkan 26 anggota yang diusulkan menjelang periode konsultasi publik selama dua minggu, termasuk Marion Koopmans, Thea Fischer, Hung Nguyen dan ahli kesehatan hewan China Yang Yungui, yang ambil bagian dalam penyelidikan bersama tahun ini.

“Memahami dari mana patogen baru berasal sangat penting untuk mencegah wabah di masa depan dengan potensi epidemi dan pandemi, dan membutuhkan berbagai keahlian. Kami sangat senang dengan kualitas ahli yang dipilih untuk SAGO dari seluruh dunia,” kata direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/10/2021).

WHO sebelumnya meluncurkan permintaan aplikasi pada Agustus lalu, mengatakan sedang mencari tim ilmiah terbesar untuk memberi nasihat tentang penyelidikan terhadap patogen baru yang menimbulkan ancaman yang melompat dari hewan ke manusia dan dapat memicu pandemi berikutnya.

“Ini adalah kesempatan untuk menyingkirkan semua berita miring, semua politik di sekitar ini dan fokus pada apa yang kita ketahui, apa yang tidak kita ketahui dan apa, yang mendesak, kita semua perlu memusatkan perhatian kita,” kata Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari The Washington Post.

Dorongan baru untuk menyelidiki asal-usul pandemi datang lebih dari enam bulan setelah kesimpulan dari misi bersama WHO-China tentang masalah ini. Studi itu, yang melihat sekelompok ilmuwan internasional mengunjungi situs-situs di pusat virus yang dikenal di Wuhan, China, menjadi kontroversi karena hasil yang tidak meyakinkan.

Setelah para ilmuwan melabeli kemungkinan kebocoran dari laboratorium di Wuhan sebagai “sangat tidak mungkin” dan tidak layak untuk diselidiki lebih lanjut, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa penilaian pada teori ini tidak “cukup luas” dan, secara tidak langsung mengkritik Beijing, ia mengharapkan studi kolaboratif di masa depan untuk memasukkan berbagi data yang lebih tepat waktu dan komprehensif.

Pejabat WHO bersikukuh bahwa SAGO tidak akan berfungsi sebagai pengulangan misi yang didiskreditkan ke Wuhan.

“Itu kelompok penasihat. Kami membentuk kelompok penasihat ini sepanjang waktu,” tegas Van Kerkhove. “Ini bukan tentang misi selanjutnya,” imbuhnya.

Van Kerkhove mengatakan bahwa negara-negara anggota seperti China telah diberi pengarahan tentang SAGO, tetapi WHO tidak memiliki kekuatan untuk memaksa negara anggota untuk membuka perbatasannya kepada tim investigasi.

“Negara-negara anggota kami belum memberi kami mandat itu untuk bisa masuk ke negara mana pun yang kami inginkan. Jadi kita harus bernegosiasi dengan negara-negara,” katanya.

“Seharusnya tidak ada ambiguitas tentang itu,” pungkasnya.

Exit mobile version