PADANG, KLIKPOSITIF – Anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade menyayangkan belum tuntasnya pembangunan Stadion Utama Sumbar di Sikabu, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
Stadion yang digadang-gadang selevel stadion Eropa itu kini terkatung-katung dan belum jelas kapan dituntaskan. Sekitar Rp310 miliar APBD Sumbar telah digelontorkan, dan diperkirakan masih membutuhkan Rp1 triliun lagi untuk tuntas.
“Kami melihat stadion itu tidak ada perkembangannya sejak dua tahun terakhir. Bahkan sejak digunakan untuk MTQ tingkat nasional ke-28 pada 12 November 2020. Sangat disayangkan, karena masyarakat Sumbar sangat mebutuhkan tempat berolahraga yang baik,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini, Sabtu (9/10/2022).
Menurut Andre Rosiade, banyak cara bisa digunakan untuk menuntaskan pembangunan stadion seluas 38,5 hektare itu. Bisa dari APBD, atau kerja sama pihak lain. Namun, belum ada pergerakan berarti sehingga saat ini terkesan terbengkalai.
Andre Rosiade meyakini, jika menjadi Gubernur Sumbar, dia bisa menuntaskan pembangunan main stadium ini dalam dua tahun kepemimpinan saja. “Selain menuntaskan Stadion Utama Sumbar, kami juga akan membangun gedung olahraga indoor yang besar dan modern. Karena sampai saat ini, Pemprov Sumbar belum memilikinya.
“Seperti dalam Kejurnas Karate Piala Ketum PB FORKI kemarin, untung ada Auditorium UNP yang bisa digunakan. Kalau tidak, mungkin Sumbar tidak akan diterima sebagai tuan rumah,” kata Andre yang juga Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Sumbar ini.
Tak ayal, sebut Andre Rosiade, kualitas dan prestasi olahraga Sumbar mengkhawatirkan. Karena tidak memiliki tempat latihan yang memadai. ”Pemimpin Sumbar harus jelas visinya, dan gerakannya harus cepat. Kalau saya jadi Gubernur Sumbar, Insya Allah kita selesaikan dalam dua tahun. Dan tuntaskan pembangunan gedung olahraga indoor,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre juga melihat, GOR Haji Agus Salim (GHAS) di Kota Padang juga tidak terawat dan kondisinya kurang layak. Karena fasilitas yang buruk dan cenderung tidak terawat dan tidak ada pengembangan berarti.
“GHAS sekarang dipakai untuk kandang Semen Padang FC. Untuk rehabnya saja, klub yang mendanai. Tentu hanya bisa memperbaiki rumput dan lampu stadion saja, bukan secara umum,” kata Andre Rosiade.
Sekretaris Jenderal PB FORKI Raja Sapta Ervian juga sempat menyinggung minimnya fasilitas olahraga di Sumbar. Dia meminta Pemprov Sumbar membangun dan memperkuat fasilitas olahraga untuk menunjang prestasi. “Kalau mau cetak atlet berprestasi, harus banyak kompetisi. Kompetisi harus ditunjang sarana dan prasarana,” katanya.
Kata Ervian, saat ini yang mencuat adalah, olahraga harus dapat didukung oleh Pemda, termasuk di Sumbar. “Ada provinsi yang menggelar Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) dan lainnya. Bahkan digaji negara, disekolahkan, dilatih. Mereka yang akan mendapatkan medali. Tentunya sarana dan prasarananya juga harus disiapkan,” katanya. (*/rel)