Kota Solok, Klikpositif – Momen hari besar keagamaan berpotensi terjadinya lonjakan harga barang, terutama sembilan bahan pokok atau sembako. Hal ini dipicu lantaran meningkatnya kebutuhan atau permainan masyarakat akan sembako dibanding hari biasa.
Lonjakan harga yang terjadi tentunya cukup memberatkan masyarakat, terlebih kalangan ekonomi lemah. Menyikapi hal ini, Dinas Pangan Kota Solok kembali menggelar Gerakan Pangan Murah atau GPM. Pangan yang disediakan dijual dengan harga lebih terjangkau.
Kamis (13/6/2024), Dinas Pangan bersama Badan Urusan Logistik atau Bulog Divre Solok menggelar Gerakan Pangan Murah di depan Masjid Agung Al-Muhsinin. Kehadiran pangan murah ini disambut antusias masyarakat.
Pada pelaksanaan kegiatan tersebut, komoditi pangan yang disediakan Bulog yakni Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan), Minyak Goreng dan Gula Pasir. Ketiga bahan pokok tersebut merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap rumah tangga.
Kepala Dinas Pangan Kota Solok, Ade Kurniati mengatakan, Gerakan Pangan Murah yang dilakukan Dinas Pangan bersama Bulog Divre Solok tidak terlepas dari upaya menjaga stabilitas harga bahan pangan. Kenaikan harga sembako akan memicu terjadinya inflasi.
“Gerakan Pangan Murah akan dilakukan selama harga komoditas pangan khususnya 10 bahan pokok menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama jelang memasuki Hari Raya Idul Adha 2024,” ungkap Ade Kurniati.
Ade menegaskan, Gerakan Pangan Murah bukan untuk menjatuhkan harga di pasaran, melainkan bertujuan untuk stabilisasi harga pangan. Untuk itu, ia meminta pedagang agar tidak khawatir dengan pasar murah yang dilakukan.
Dalam operasi pasar tersebut, sebanyak 360 kilogram beras SPHP terjual. Sementara Gula pasir sebanyak 95 Kg serta minyak goreng 83 Liter.
“Ke depan, Pemerintah Kota Solok akan lebih tanggap terhadap fluktuasi harga pangan pokok dengan cara turun langsung ke lapangan guna stabilisasi harga, sehingga gejolak harga yang tinggi tidak sampai terjadi,” tutup Ade.