LIMA PULUH KOTA, KLIKPOSITIF- Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar), Moch. Abdi memberikan keterangan terkait meninggalnya salah seorang mahasiswanya, MF (20) pada Kemah Bakti Mahasiswa Teknik Sipil di Jorong Padang Tarok, Nagari Harau Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota, Minggu (14/3) malam.
Dikatakannya, kegiatan di Lembah Harau itu dilaksanakan selama tiga hari mulai Jumat (12/3) sampai dengan Minggu (14/3).
“Peserta kegiatan ini sebanyak 84 orang mahasiswa atau separoh dari jumlah mahasiswa Teknik Sipil. Kami memang sengaja membagi dalam dua tahap. Tapi dengan kejadian ini, kemungkinan tahap dua dibatalkan,” kata Abdi saat memberikan keterangan, Senin (15/3).
Dia menegaskan bahwa dalam kegiatan tersebut tidak ada kegiatan peloncoan dari mahasiswa senior kepada yuniornya.
“Tujuannya adalah silaturrahmi dengan dosen dan kakak kelas. Untuk ikut kegiatan ini harus ada izin dari orangtua dan itu sudah dikantongi semua,” kata dia.
Dia menyebut, para mahasiswa berangkat dari kampus pada Jumat (12/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Pembukaan kegiatan dilaksanakan malam hari dengan diwakili oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Pada hari kedua, Sabtu (13/3) ada pemberian materi sampai siang, setelahnya dilanjutnya dengan pengabdian masyarakat berupa gotong royong membersihkan tempat sekitar. “Malamnya peserta istirahat dan ada api unggun,” kata Abdi didampingi Wakil Dekan Fakultas Teknik UM Sumbar kampus Bukittinggi, Hariyadi.
Terkait korban, dia menyebut bahwa yang bersangkutan masih ikut pada kegiatan apel pagi yang dilakukan pada hari terakhir, Minggu (14/3) pagi.
“Sebelum pulang memang seluruh mahasiswa mandi-mandi. Korban diketahui tidak ada saat tiba di Bukittinggi. Hal itu diketahui karena di dalam mobil ada tas dan handphone korban,” kata dia.
Begitu mengetahui korban tidak ikut dalam rombongan yang kembali ke Bukittinggi, panitia disebutnya langsung kembali lokasi kegiatan untuk melakukan pencarian dengan dibantu warga.
“Jenazah korban ditemukan pada pukul 23.00 WIB malam. Setelahnya panitia melapor ke polisi dan dilakukan evakuasi pada pukul 01.00 WIB,” lanjutnya.
Diakuinya, atas peristiwa tersebut pihak kepolisian memintai keterangan terhadap enam orang panitia.
“Tadi kami juga ikut pemakaman almarhum di kampung halamannya di Kecamatan Tilatang Kamang Mato Aia, Kabupaten Agam. Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum,” terangnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan untuk ke depannya, pihak kampus akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap semua unit kegiatan mahasiswa.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa angkatan pertama UM Sumbar ditemukan meninggal dunia di sebuah sungai yang berada di Jorong Padang Tarok, Nagari Harau, Kecamatan Harau.
“Iya, ditemukan seorang mahasiswa baru Fakultas Teknik UM Sumbar kampus Bukittinggi, MF usia 20 tahun. Dia ditemukan meninggal dunia setelah kegiatan ospek kampus,” Sebut Kabag Ops Polres Lima Puluh Kota, Kompol Rudi Munanda. (*)