KLIKPOSITIF – Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 SR terjadi Senin (29/8) pukul 10:29:14 WIB, sekitar Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat mengakibatkan beberapa bangunan rusak.
Kalaksa BPBD Mentawai Novriadi pada Klikpositif mengatakan, ada beberapa bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa 6,4 SR.
“Bangunan yang rusak tersebut, sementara baru terdata di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat,” kata Novri.
Ia menambahkan, setidaknya berdasarkan data yang dihimpun ada 3 bangunan yang rusak ringan.
3 bangunan tesebut yakni, SMPN3 Simalegi, Puskesmas Betaet, dan dan satu bangunan gereja yang ada di desa tersebut.
Sementara untuk pemukuman warga hingga saat ini pihak terkait masih terus melakukan pemantauan dan pendataan lebih lanjut.
Berdasarkan data BMKG, pusat gempa terjadi 161 kilometer Barat Laut Kepulauan Mentawai.
Pusat Gempa 6,4 SR Mentawai
Hari ini, Senin (29/8) perairan di sekitar Kepulauan Mentawai sudah 3 kali diguncang gempa diatas 5 Skala Richter (SR).
Gempa yang tercatat oleh BMKG tersebut terjadi sejak Senin dini hari hingga Senin siang, dan trennya mengalami kenaikan magnitudo.
Dari data BMKG, gempa pada Senin (29/8) sekitar kepulauan Mentawai terjadi pada pukul 00:04:41 WIB, dengan magnitudo 5.2 SR, dengan kedalaman 14 Kilomer dan 156 kilometer Barat Laut Mentawai.
Kemudian gempa atas 5 SR kembali terjadi pada lokasi yang sama dengan magnitudo 5.9 SR, pada pukul 05:34:35 WIB.
Lalu baru saj gempa dengan kekuatan yang lebih besar kembali terjadi di sekitar lokasi tersebut.
Yakni dengan magnitudo 6,4 SR, pukul 10:29:14 WIB dengan kedalaman 10 Kilometer dan 161 kilometer Barat Laut Mentawai.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik.
Rekomendasi BMKG terkait gempa
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat pertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu juga mengimbau warga agar menghindar dari bangunan-bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
BMKG juga mengimbau agar masyarakat memeriksa bangunan apakah cukup tahan gempa atau tidak, ataupun akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah.