Solok, Klikpositif – Asosiasi Driver Tangki Air Guntala memutuskan untuk menaikkan harga air pasca kenaikan harga BBM jenis bio solar. Langkah tersebut guna mengimbangi meningkatnya biaya operasional yang harus dikeluarkan setiap pengiriman air ke daerah perjualan.
Pasca kenaikan, harga air bersih di wilayah penjualan Kota Padang naik dari Rp400 ribu menjadi Rp500 ribu per tangki atau naik sebesar Rp100 ribu. Sementara, daerah Solok atau wilayah pemasaran dekat, dari Rp300 ribu menjadi Rp350 atau naik sebesar Rp50 ribu per tangki.
Ketua Asosiasi Driver Tengki Air Guntala, Frezy Okto Riza mengatakan, pihaknya terpaksa mengambil langkah menaikkan harga air untuk menutupi membengkaknya biaya operasional BBM dan suku cadang.
“Ya, kami terpaksa menyesuaikan dengan kenaikan harga BBM agar tidak merugi. Kalau tidak, kami bisa merugi. Apalagi, dampak kenaikan harga BBM juga berimbas pada kenaikan suku cadang dan ban mobil,” paparnya, Senin (5/9/2022).
Kenaikan harga air bersih tersebut sudah melalui kesepakatan seluruh sopir dan pemilik mobil tangki air bersih di daerah Solok yang berjumlah 70 orang. Keputusan kenaikan harga tersebut mulai berlaku sejak Sabtu (3/9/2022), persis beberapa jam usai pengumuman kenaikan harga BBM.
Sementara itu, salah seorang pemilik mobil tangki, Yance mengaku, kenaikan harga air tersebut juga berdampak terhadap pesanan air. Biasanya, dalam sehari ada permintaan sekitar 4 tangki ke Kota Padang.
“Kebanyakan pengusaha depot air minum cukup keberatan dengan kenaikan tersebut. Tapi mau apalagi, kami juga terpaksa menaikkan karena harga BBM dan suku cadang juga naik,” tutur Yance.
Mayoritas pasokan air bersih tersebut disalurkan ke depot-depot air minum. Hanya sebagian kecil untuk kebutuhan rumah tangga. Air bersih daerah Gunung Talang, Kabupaten Solok selama ini cukup disukai oleh pengusaha depot di Kota Padang, selain dari daerah lainnya.