PARIAMAN, KLIKPOSITIF- Masih banyak warga Kota Pariaman yang tidak mau melakukan vaksinasi hewan ternak untuk mencegah Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu dijelaskan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Pariaman, Marini Jamal, Rabu (29/6/2022).
“Masih banyak warga yang “termakan” hoaks sehingga tidak bersedia kalau hewan ternaknya mendapat vaksin PMK,” ungkap Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Marini Jamal.
Marini Jamal mengatakan, hoaks yang beredar di tengah-tengah masyarakat bahwa ternak yang suntik vaksin akan tertular penyakit.
“Padahal sebenarnya, vaksin itu untuk daya tahan tubuh ternak sehingga tidak gampang terjangkit virus,” ulas Kabid itu.
Kendatipun demikian, Marini membeberkan bahwa memang ada efek samping dari vaksin PMK itu.
“Efek samping vaksin itu memang ada seperti demam pada ternak selama satu atau dua hari dan pembengkakan pada bekas suntik vaksin,” ungkap Marini.
Untuk diketahui, hari ini pihak Pemkot Pariaman melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan vaksinasi PMK pada ternak.
“Hari ini kami melakukan vaksinasi pada hewan ternak khususnya sapi dengan dosis sebanyak 100 dosis. Satu ternak akan disuntik sebanyak dua kali dengan waktu berkala,” ungkap Marini.
Ia menjelaskan juga, selain untuk mencegah jangkitan PMK vaksinasi bertujuan untuk memastikan hewan kurban aman ketika saat kurban nanti ketika idul adha.
Kebutuhan hewan kurban Pariaman
Untuk Kota Pariaman sendiri kebutuhan hewan kurban lebih dari seribu ekor.
“Kebutuhan hewan kurban di kota Pariaman pada tahun sebelumnya sebanyak 1084 ekor hewan kurban hanya saja untuk tahun ini akan ditambah jumlahnnya,” jelas Marini.
Menurutnya, setiap tahun kebutuhan hewan kurban di kota itu selalu meningkat. Untuk itu juga pihaknya akan menambah jumlah hewan kurban.
“Maka untuk kurban tahun ini sebanyak 1200 ekor hewan kurban. Tahun sebelumnya sebanyak 1084 ekor hewan kurban,” kata Marini.
Marini berharap, tidak ada halar melintang ketika hari kurban berlangsung.
Pihaknya terus mengimbau warga Pariaman agar mau melakukan vaksin hewan ternak dan tidak termakan hoax yang beredar saat ini.