PADANG, KLIKPOSITIF – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengaku pihaknya telah menyebar 4000-5000 stup lebah madu “galo-galo” atau trigona kepada masyarakat Sumbar sejak 2021 lalu. Tujuannya untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan hutan di Sumbar.
“Ini menunjukkan keseriusan Pemprov Sumbar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan hutan,” ujar Mahyeldi.
Hal demikian disampaikan Gubernur Mahyeldi, saat menjadi Kynote Speaker dalam acara Internasional Conference of the Indonesian Entomological Society (ICCESI) 2023 Konferensi Internasional ke-2 dan Kongres Masyarakat Entomologi Indonesia ke-11 Tahun 2023 di Hotel Santika, Padang. Jumat (29/9/2023).
Gubernur mengatakan, pembagian stup lebah madu galo-galo itu merupakan upaya untuk memanfaatkan potensi hutan tanpa merusak kawasan hutan itu sendiri.
Ia juga mengatakan, apa yang telah dilakukan oleh Pemprov Sumbar itu sangat sejalan dengan tema Konferensi Internasional tersebut yaitu “Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Pemanfaatan Serangga Bermanfaat untuk Mendukung Ekosistem Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan” ICCESI 2023.
Dihadapan seluruh peserta yang berasal dari berbagai negara seperti, Indonesia, Malaysia, Filipina, Jepang Australia, India, Arab, Pakistan dan Amerika Serikat itu, Mahyeldi menyatakan upaya pihaknya menyebar stup galo-galo tersebut cukup memberikan dampak yang positif kepada masyarakat yang berada di sekitar hutan.
“Masyarakat yang sudah memelihara stup tersebut lebih dari setahun, sudah mendapatkan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan,” ujar Mahyeldi.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini Pemprov Sumbar sedang merintis hilirisasi dari madu galo-galo, yakni produk Minang Propolis.
Selanjutnya ia berharap, kongres ICCESI 2023 ini bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia khususnya pada bidang kesehatan, serta bisa menjadi solusi bagi permasalahan yang ada saat ini.
“Mudah-mudahan hasil kongres ini juga bisa menjadi masukan bagi Pemprov Sumbar untuk pembangunan daerah ke depan,” pungkas Mahyeldi.