PADANG, KLIKPOSITIF – Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan persoalan sampah harus menjadi perhatian pemerintah daerah.
Selain itu, dia juga berharap lahirnya kebijakan yang menyangkut tentang optimalisasi penanganan dan pengelolaan sampah di seluruh kabupaten kota di Sumbar.
Sebab, menurut Mahyeldi pengelolaan sampah di Sumbar merupakan PR bersama, bukan hanya masyarakat tapi pemerintah juga harus andil dalam hal tersebut.
“Kalau mindset kita tentang sampah masih seperti yang lama, maka permasalahan sampah sampai saat ini tidak akan selesai. Oleh karena itu kita harus merubah pola pikir kita,” ungkapnya saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penandatanganan MoU tentang kerjasama Percepatan Investasi Pemanfaatan Sampah dengan Universitas Bung Hatta, Selasa (18/1).
Mahyeldi berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini, akan lahir kebijakan yang menyangkut tentang optimalisasi penanganan dan pengelolaan sampah di Kota Padang dan di Sumatra Barat umumnya.
“Saya dan kita semua yang hadir di sini sudah pasti berharap kegiatan ini akan mampu menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berkualitas dalam penanganan permasalahan sampah. Sehingga pengelolaan sampah ke depannya bisa dilaksanakan dengan efektif, bahkan bukan tidak mungkin melahirkan peluang-peluang ekonomi yang baru,” jelasnya.
Menindaklanjuti upaya bersama pengelolaan sampah di lingkungan Provinsi Sumatera Barat, Universitas Bung Hatta bersama Circular Connect Foundation dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar FGD secara luring di Balairung Caraka Kampus Proklamator I dan secara daring melalui platform Zoom dan YouTube Universitas Bung Hatta TV.
Kegiatan dihadiri oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi, FGD Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta, H. Masri Hasyar, S.H., Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E, MBA, Ketua Circular Connect, Suhendi, para dekan di lingkungan Universitas Bung Hatta, dan stakeholder dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Sementara itu, Dubes RI untuk Nowergia, Todung Mulya Lubis, memaparkan bahwa pemanfaatan sampah ini harus dilakukan secara holistik. Pendekatan holistik ini melibatkan semua pemangku kepentingan, stakeholder, pemerintah, dan dunia usaha.
“Saya betul-betul berharap semua pemangku kepentingan akan mendukung dan bersama-sama bergandengan tangan menyukseskan proyek ini. Semoga Provinsi Sumbar menjadi rule model untuk provinsi-provinsi lainnya,” harapnya.
Dalam FGD tersebut dibahas juga tentang persoalan investasi pemanfaatan sampah untuk diolah dengan prosedur yang baik. Kemudian, optimalisasi pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui program digital platform untuk memilih sampah rumah tangga, pasar, perkantoran, dan industri. Di samping itu, dibahas seputar pemilahan sampah berdasarkan warna kantong plastik serta transportasi.