Goa Kelelawar di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, merupakan salah satu objek wisata yang masih eksotis. Berada di ketinggian sekitar 100 Mdpl, Goa alam atau yang sangat familiar disebut masyarakat sekitar dengan nama Goa Kalilawa itu, menyimpan berbagai potensi wisata yang layak dikunjungi wisatawan.
Lokasi Goa Kelelawar berdampingan dengan Pabrik PT Semen Padang di Indarung, atau berjarak lebih kurang 16 km dari pusat Pemerintahan Kota Padang, yaitu di Aia Pacah, Bypass, dan sekitar 3 km dari gerbang Tanduk Kabau yang merupakan pintu utama PT Semen Padang.
Akses menuju Goa Kelelawar ada dua, yaitu dari Rasak Bungo, Jalan Raya Padang-Solok dan dari gerbang Tanduk Kabau. Untuk lebih efisiennya, akses menuju Goa Kelelawar sebaiknya melewati gerbang Tanduk Kabau, karena bisa diakses oleh kendaraan roda empat.
Kendati begitu, pengunjung harus melewati beberapa pos penjagaan yang ada di lingkungan perusahaan PT Semen Padang. Sedangkan melewati Rasak Bungo, pengunjung hanya bisa menggunakan sepeda motor.
Pekan lalu, Sabtu, 26 Oktober 2019, media ini bersama Komunitas Rimba Indarung yang merupakan penggerak objek wisata Goa Kelelawar, berkunjung untuk melihat potensi keindahan goa alam yang ada di kaki bukit Indarung tersebut.
Melewati gerbang Tanduk Kabau, sekitar 10 menit perjalanan kami pun sampai di Padayo yang merupakan pintu gerbang Goa Kelelawar. Kemudia, kami pun menuju arah selatan Padayo dengan menuruni anak tangga berliku yang terbuat dari tanah yang ditata rapi.
Sekitar tiga menit perjalanan, sampailah di Goa Kelelawar yang tersembunyi di tengah rindangnya hutan alam Padayo. Di ruang dalam (perut goa) Goa Kelelawar yang lumayan luas, terdapat sejumlah ornamen khas goa, yaitu stalakmit dan stalaktit yang mencuat dan tersebar di beberapa sudut goa dengan beraneka macam bentuk yang indah.
Kemudian, sejumlah mata air yang bersumber dari mulut goa yang berbentuk horizontal dan mengalir ke anak sungai yang berasal dari dalam perut goa, juga membuat keindahan Goa Kalelawar layak dijadikan sebagai tempat favorit untuk menghabiskan libur akhir pekan sembari berswafoto.
Menurut penduduk setempat, Goa Kelelawar memiliki kawasan tadah hujan sekitar 50 m2. Di dalam goa ini, hidup berbagai hewan–hewan yang diantaranya kelelawar, burung wallet dan beberapa insecta seperti sijuntu, kura-kura hutan dan laba-laba.
“Tidak hanya itu. Bahkan di dalam goa ini juga tumbuh beberapa jamur yang belum bisa didentifikasi namanya,” kata Ketua Komunitas Rimba Indarung Nasrul Ilunk didampingi Sekretaris Komunitas Rimba Indarung Adrizal Tanjung.
Dibantu Semen Padang
Selain Komunitas Rimba Indarung, beberapa lembaga dan instansi lainnya yang ada di Kelurahan Indarung, juga ikut mengembangkan potensi wisata yang ada di Goa Kelelawar. Salah satunya adalah PT Semen Padang.
Bahkan perusahaan semen plat merah di Kota Padang itu, juga ikut mempromosikan keberadaan Goa Kelelawar melalui iven Semen Padang Anniversarrun 2019 yang digelar dalam rangka memperingati HUT Pendirian Pabrik ke-109, karena Goa Kelelawar menjadi salah satu rute yang dilului ribuan pelari dari berbagai daerah di Indonesia.
Kemudian di samping Semen Padang Anniversarrun 2019, PT Semen Padang melalui Forum Nagari Indarung, juga mengalokasikan anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan sebesar Rp24 juta untuk mendukung sarana dan prasarana yang dibutuhkan di Goa Kelelawar.
“Dana CSR dari PT Semen Padang itu bagian dari program Basinergi Mambangun Nagari (BMN). Dana tersebut digunakan untuk pembangunan beberapa sarana dan prasarana pendukung seperti pembuatan gapura di pintu gerbang Goa Kelelawar, musala, jalan penghubung dan anak tangga, serta taman bermain,” kata Sekretarif Forum Nagari Indarung Edwar.
Sarana dan prasarana di Goa Kelelawar ini, lanjutnya, akan terus dikembangkan, karena masih banyak potensi yang bisa dimanfaatkan di Goa kelelawar, seperti lokasi parkir kendaraan yang bersih dan luas, serta area Camping Ground dan akses jalan yang terbuka menuju Goa Kelelawar, karena saat ini jalan utama menuju Goa Kelelawar masih melalui kompleks PT Semen Padang.
Untuk itu, di samping terus bersinergi dalam mengembangkan sarana dan prasarana Goa Kelelawar, Forum Nagari Indarung bersama Komunitas Rimba Indarung dan lembaga lainnya di Kelurahan Indarung seperti Karang Taruna dan lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahaan (LPMK), berharap agar adanya dukungan dari lembaga lainnya, terutama Pemerintah.
“Jika potensi wisata goa alam ini dapat maju dan berkembang, maka akan berdampak kepada peningkatan perekonomian masyarakat Indarung, khususnya Padayo, karena masyarakat Padayo bisa memanfaatkan keberadaan Goa Kelelawar untuk berdagang di sekitar Goa Kelelawar,” pungkas Edwar.(*)