BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar seminar nasional bertajuk Merajut Nusantara “Literasi Digital Dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan.
Seminar berlangsung via zoom dengan melibatkan Anggota Komisi I DPR RI Darizal Basir dan sejumlah akademisi seperti akademisi dari Unika Atmajaya, Yanto, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Ismail Cawidu dan moderator M.Irsal Nurhuda, Rabu 16 November 2022.
Baik legislator maupun akademisi berharap kemajuan digital mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa.
Darizal Basir mengatakan, kemajuan digital merupakan media yang sangat membantu dalam mempermudah segala aktivitas dalam kehidupan.
“Tentu kita harap dampak dari internet atau dunia digital mempermudah bagi kita dalam mengakses dunia luar, tentu kita harap ini bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” kata mantan Bupati Pessel itu.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, pemerintah selalu mendorong agar seluruh warga Indonesia bisa mengakses dan memanfaatkan internet dengan sebaik-baiknya.
Menurutnya dari total populasi Indonesia, sebanyak 73,7 persen adalah pengguna internet dan 61,8 persen pengguna media sosial.
“Bahkan, kategori pengguna unit mobile melebihi jumlah populasi yakni 354,3 juta atau 125,6 persen dari populasi,” kata dia.
Jumlah platform yang digemari penduduk adalah facebook, youtube, whatapps, instagram maupun twitter.
“Kehidupan kita tak bisa dilepaskan dari perangkat digital, rata-rata masyarakat Indonesia menggunakan internet 8,53 jam sehari dan 3,41 jam di media sosial tiap hari,” jelasnya.
Sementara, Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Ismail Cawidu juga mengamini hal ini. Menurutnya, sumber informasi saat ini memang dari internet.
Pada satu sisi, kata Ismail, komunikasi memang berjalan lancar, tapi di satu sisi juga banyak isu sensitif atau konten yang mengganggu eksistensi NKRI.
Untuk itu, dia meminta ruang digital harus dimanfaatkan untuk memperkuat wawasan kebangsaan dan bijak dalam bermedia sosial.
Dosen Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Yanto mengatakan, saat ini sebanyak 73 persen masyarakat mendapat informasi dari media sosial.
Kemudian kata dia, fakta minat literasi Indonesia dari segi minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah.
Menurutnya, kecakapan digital merupakan modal utama untuk bersosialisasi pada dunia digital yang akan mendatangkan banyak manfaat.
(*)