Solok Kota, Klikpositif – Festival Ekonomi Kreatif Kota Solok resmi ditutup. Empat hari berlalu, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Beras memamerkan ragam produknya di Istiqlal Park, Dekat Lapangan Merdeka.
Festival Ekraf seakan menjadi oase bagi pelaku usaha kecil menengah. Sejak pandemi Covid-19, usaha mereka ikut terguncang. Memang tak sampai gulung tikar, tapi omzet menurun dari biasanya.
“Festival Ekraf memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk mendapatkan ruang promosi, mengekspresikan karya yang dihasilkan,” kata Wakil Wali Kota Solok, Dr. Ramadhani Kirana Putra saat menutup festival, Sabtu malam (18/12/2021).
Sektor ekonomi kreatif memang menjadi perhatian tersendiri. Letak kota Solok yang berada di persimpangan jalur lintas Sumatra, memungkinkan tumbuhnya beragam usaha. Sejatinya, Kota Solok merupakan Kota Perdagangan dan jasa.
Dengan latak geografis itu, kata Dhani, sektor ekonomi kreatif dan UMKM memiliki potensi sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Pasar yang terbuka, harus dimanfaatkan secara maksimal.
Menurutnya, pelaku usaha harus terus berinovasi. Banyak tantangan yang dihadapi, terutama pandemi Covid-19 yang belum jelas akhirnya. Merubah tantangan dan hambatan menjadi peluang.
Dalam kondisi yang sulit ini, intervensi dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengangkat mental pelaku usaha. Penguatan modal, membuka ruang pasar. Bimbingan dan pembinaan harus dilakukan berkelanjutan.
Setidaknya, Wawako berharap, dengan festival Ekraf Kota Solok semakin mendorong pelaku usaha untuk menghadirkan karya dan produk berkualitas, menggarap potensi yang ada di daerah.
“Ekonomi kreatif dan pelaku UMKM menjadi tumpuan bagi Kota Solok untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan daerah. Potensi daerah harus termanfaatkan maksimal untuk kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.