Kota Solok, Klikpositif – Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Kesehatan terus melakukan beragam upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berbagai kendala kesehatan masyarakat menjadi perhatian, mulai dari angka kematian ibu dan bayi, prevalensi stunting, hingga angka kesakitan morbiditas.
Dalam mencapai target peningkatan derajat kesehatan, Dinkes Kota Solok melakukan rapat koordinasi Kesehatan Masyarakat, Senin (11/11/2024) di Aula Mami Hotel Solok. Rakor melibatkan jajaran dinas, Kepala Puskesmas, Pemegang Program Gizi, Program Ibu dan Anak serta Promkes. Turut hadir 17 Petugas Pustu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Elvi Rosanti mengatakan, komitmen pemangku kepentingan menjadi salah satu kunci meningkatkan program kesehatan. Semua instrumen harus mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan maksimal.
“Utamakan komitmen, konvergensi serta monitoring dan evaluasi program guna mengejar pencapaian program lebih baik di masa mendatang. Nantinya akan disesuaikan dengan arah kebijakan dan implementasi program kesehatan masyarakat sehingga sejalan dengan transformasi layanan primer,” tutur Elvi.
Elvi mengharapkan, rakor tersebut menjadi ruang diskusi lintas sektor untuk bersama merumuskan strategi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sekaligus memecahkan berbagai persoalan kesehatan yang terjadi saat ini.
Kasi Promkes Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, dr. Marryo Borry menjelaskan, ada beberapa hal penting terkait tranformasi layanan primer. Koordinasi, Sinkronisasi dan sinergi menyatukan karakter yang berbeda dalam mencapai program-program indikator di Bidang Kesehatan Masyarakat.
dr. Borry menyebutkan, permasalahan gizi untuk ibu hamil dan ibu menyusui termasuk anak-anak dan remaja masih merupakan permasalahan kesehatan yang harus diperhatikan. Turunan masalah tersebut menjadi penyakit seperti Anemia, Stunting, Wasting (berat badan tidak sesuai dengan tinggi), dan Underweight (berat badan dibawah rentang normal).
“Harapannya dengan diadakannya Rakor Kesmas ini, program-program kesehatan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan peran Posyandu di era Integrasi Layanan Primer,” tutupnya.