KLIKPOSITIF – Presiden terpilih, Prabowo Subianto tercatat sudah memanggil lebih dari 100 orang tokoh ke kediamannya di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Sebanyak 100 orang lebih tersebut, 49 di antaranya merupakan mereka yang didapuk sebagai calon menteri, 59 lainnya sebagai calon wakil menteri.
Pemanggilan tersebut dilaksanakan selama dua hari, yakni mulai Senin (14/10) dan Selasa (15/10).
Mereka yang menyambangi kediaman Prabowo diketahui merupakan pejabat negara, kader Partai Politik, akademisi, birokrat, pegiat HAM hingga pengusaha.
Prabowo mengatakan proses ini sebenarnya sudah berjalan lama. Ia sudah mempelajari nama-nama yang akan bergabung di kabinet jauh hari.
Ia mempelajari nama-nama tersebut sebelum memanggil mereka ke kediaman Kertanegara.
“Kita adakan pemantauan diskusi dan sebelum saya undang ke sini sebenarnya mereka sudah menyatakan bersedia membantu saya.”
“Saya hanya konfirmasi, saya yakinkan mereka bersedia atau tidak bantu saya di bidang yang saya tawarkan kepada mereka,” katanya.
Kendati demikian, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyebut, penentuan nama-nama pengisi kabinet Prabowo itu masih dinamis.
Apalagi masih ada waktu yang tersisa jelang pengambilan sumpah jabatan Prabowo sebagai Presiden ke delapan pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Hanya saja, dari 100 lebih nama yang sudah dipanggil Prabowo tersebut, empat di antaranya merupakan tokoh Minang.
Empat tokoh Minang ini masuk ke dalam bursa pengisi ruang kabinet kerja Presiden terpilih, dari berbagai latar belakang.
Ada yang merupakan politisi ulung, praktisi politik dan hukum, pengusaha hingga pejabat negara.
Klikpositif pun mengulas keempat tokoh Minang tersebut, yang dikutip dari berbagai sumber. Siapa saja? berikut daftarnya.
1. Fadli Zon
Fadli Zon merupakan politisi Partai Gerindra yang berasal dari Payakumbuh. Ia memiliki gelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang.
Selama berpolitik, mantan aktivis 98 ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014โ2019.
Bersama Prabowo Subianto, ia ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
Sejak 8 Oktober 2015 hingga 2019, ia juga dipercaya sebagai Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Se-Dunia.
Fadli Zon sendiri lahir di Jakarta, dan merupakan putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Zon Harjo dan Ellyda Yatim.
2. Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur, pada 5 Februari 1956. Ia terkenal sebagai pengacara, pakar hukum tata negara, politikus, hingga intelektual Indonesia.
Ia menamatkan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Lalu melanjutkan ke University of the Punjab, Pakistan, serta meraih gelar doktor di Universitas Sains Malaysia.
Yusril mengawali karier sebagai dosen di Universitas Indonesia. Dia mengajar mata kuliah Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum.
Selain itu, ia juga aktif di sejumlah organisasi Islam, seperti Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Selama masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Yusril menjadi Menteri Sekretaris Negara.
Berbicara mengenai silsilah keluarga, banyak yang mengatakan bahwa ia adalah keturunan Kesultanan Johor dari pihak ayah, sedangkan ibunya berasal dari keluarga Minang.
Yusril sendiri dilahirkan dari pasangan suami istri Idris Haji Zainal Abidin dan Nursiha Sandon.
Kakek buyutnya, Haji Thaib, merupakan seorang bangsawan asal Kesultanan Johor, Malaysia. Mereka menetap di Belitung sejak awal abad ke-19.
Sementara Nursiha atau ibu Yusril berasal dari Aie Tabik, Payakumbuh, Sumatera Barat.
Neneknya Nursiha merantau dari Minangkabau hingga menetap di Belitung mulai abad ke-19.
3. Hasan Nasbi
Tokoh satu ini merupakan pria kelahiran Kota Bukittinggi, Ibunya merupakan adik satu bapak dari Ahmad Syafi’i Ma’arif, ulama dan cendikiawan Muslim Indonesia.
Ia adalah seorang konsultan politik Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan sejak 19 Agustus 2024.
Ia merupakan salah satu Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo SubiantoโGibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Hasan Nasbi pernah sebentar menjadi wartawan Kompas antara 2005 hingga 2006.
Setelah menekuni profesi sebagai wartawan, ia menjadi peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia hingga 2008.
Setelah itu, ia mendirikan Cyrus Network, sebuah lembaga survei, yang kemudian membuatnya berkenalan dengan Wali Kota Surakarta Joko Widodo.
Saat itu, sosok Jokowi yang berdasarkan hasil survei lembaganya didorong untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
4. Dony Oskaria
Dony Oskaria adalah seorang profesional yang menjabat sebagai Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney), perusahaan induk BUMN pariwisata Indonesia.
Sebelumnya menekuni perusahaan tersebut, ia dipercaya sebagai Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia.
Dony lahir di Tanjung Alam, Tanah Datar, Sumatera Barat pada tahun 1969. Di masa kecil ia hidup susah karena orang tuanya hanya bekerja serabutan.
Setelah menempuh pendidikan dasarnya di kampung halaman, ia kemudian melanjutkan pendidikan menengahnya di Padang dan kemudian Jakarta.
Dony sempat kuliah di Jurusan Akuntansi Universitas Andalas, Padang. Namun karena kurang cocok di jurusan tersebut, ia lalu pindah ke Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran.
Dia menyelesaikan program MBA-nya pada tahun 2009 di The Asian Institute of Management, Filipina.
Dony memulai kariernya di Bank Universal sebagai petugas call center hingga menjadi kepala divisi personal banker.
Pada tahun 2004 ia pindah ke Bank Mega hingga dipercaya menjadi CEO di berbagai anak perusahaan CT Corp.
Karena investasi CT Corp di Garuda Indonesia, Dony ditunjuk untuk mewakili CT Corp di perusahaan penerbangan pelat merah itu.
Ia dipercaya sebagai anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia sejak akhir 2014.
Pada Januari 2016, Presiden Jokowi memintanya menjadi anggota Dewan Penasihat Presiden Bidang Ekonomi dan Industri di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).
Kala itu ia dipercaya sebagai Ketua Kelompok Kerja untuk industri pariwisata yang bertanggung jawab mengembangkan industri pariwisata di Indonesia.(*)