Biopori Cegah Banjir, Ubah Sampah Organik Menjadi Kompos

Proses pembuatan lubang biopori di Taman Bidadari.(Ist)

Kota Solok, Klikpositif – Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok melakukan pembuatan sejumlah biopori di daerah Taman Bidadari. Lubang resapan air tersebut berguna untuk mempercepat penyerapan air ke dalam tanah saat terjadi musim hujan.

Pemelihara Sarana dan Prasarana DLH Kota Solok, Eko Susanto, mengatakan, selain untuk wadah serapan air pada saat musim hujan, biopori juga berfungsi sebagai sarana mempercepat penguraian sampah-sampah organik.

“Biopori yang kita buat berdiameter 10-30 Cm. Lubang ini kita isi dengan sampah-sampah organik yang ada di sekitar, sampah ini nantinya akan menjadi makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan,” terangnya, Selasa (10/9/2424).

Menurutnya, pembuatan biopori bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam menjaga kesuburan tanah. Pupuk organik yang dihasilkan dari pembusukan sampah sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah kebun atau pekarangan.

Untuk membuat biopori, jelasnya, cukup sederhana an tidak butuh peralatan yang rumit. Cukup dengan membasahi tanah yang akan dijadikan biopori, kemudian membuat lubang dengan diameter 10-30 cm.

“Kemudian kita bisa memasukkan pipa paralon atau PVC agar lubang tidak tersumbat oleh tanah di samping. Kemudian tinggal memasukkan sampah-sampah organik yang ada, bisa juga limbah dapur dan lainnya,” terang Agus.

Dalam perawatannya, biopori juga tidak perlu perlakuan khusus. tinggal mengisi sampah organik secara berkala agar tidak kosong. dalam waktu 1-2 bulan, kompos sudah bisa diambil sebagai pupuk tanaman.

“Dengan adanya biopori juga bisa mengurangi sampah-sampah organik dari rumah tangga sehingga volume sampah yang dikirim ke TPA bisa berkurang,” tutupnya.

Exit mobile version