Minggu, 11 Mei 2025 - 03:56 WIB
Klikpositif.com - Media Generasi Positif
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • ๐Ÿ 
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
KlikPositif.com - Media Generasi Positif
  • ๐Ÿ 
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
KlikPositif.com - Media Generasi Positif
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • ๐Ÿ 
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Home News Daerah

Berselancar di Peninggalan Kerajaan Dharmasraya

Dalam perencanaan Dinas Pariwisata setempat, 2022 semua bangunan pariwisata sejarah dan budaya itu telah selesai

redaksi
Selasa, 31 Des 2019 | 17:52 WIB
Candi Padang Roco

Candi Padang Roco (KLIKPOSITIF/Joni Abdul Kasir)

Share on FacebookShare on Twitter

DHARMASRAYA, KLIKPOSITIF โ€“ Sabtu 28 November 2019, Creetโ€ฆcreetโ€ฆcreetโ€ฆSudarsono (52 tahun) langsung menghadapkan kamera ponse kearah anaknya Pratikno (14 tahun) yang telah berpose dipinggir pagar, didalamnya ada tembok tersusun.

Begitu asyiknya, mereka sampai lupa menorehkan tanda tangan di buku tamu di samping candi di Komplek Candi Padang Roco. Secara bergantian mereka berfoto ria dengan berbagai pose, kadang menggunakan kamera depan dari berbagai sisi candi.

Baca Juga

Kadis Kominfo Sayangkan Pemberitaan yang menyebut Pemkab Dharmasraya Lalai Dalam Memenuhi Hak Wali Nagari dan Perangkat

Jumat, 28 Mar 2025 | 19:40 WIB

Pemda Dharmasraya Umumkan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (RLPPD) Tahun 2024

Jumat, 21 Mar 2025 | 17:07 WIB

Lelaki paruh baya asal pulau Jawa yang baru seminggu di Sungai Rumbai itu sengaja datang bersama anaknya untuk melihat dan mengabadikan foto candi yang mereka ketahui dari orang- perorang di Sungai Rumbai dan menelusuri pencarian di media sosial untuk mendatangi peninggalan Kerajaan Malayu Dharmasraya.

Berbekal aplikasi penunjuk jalan mereka akhirnya sampai sebelum Dzuhur di Komplek Candi Padang Roco. โ€œSebenarnya, diaplikasi Candi Pandang Sawah dulu kami temui, namun diputuskan ke sini (Komplek Candi Padang Roco) dulu. Ke Pulau Sawah sekalian mau pulang saja singgah,โ€ ujarnya kepada KLIKPOSITIF.

Walaupun tanpa pemandu, mereka tampak asyik berfoto, mulai dari tumpukan tembok paling kecil hingga yang paling besar, bahkan di spanduk dan papan informasi disekitar komplek pun jadi bidikan kemera mereka.

Tingkah bapak dan anak ini menjadi tontonan petugas kebersihan yang sedang memangkas rumput dan bunga taman komplek. Tak terlepas tiga orang pekerja bangunan yang sedang membangun sesuatu dipintu masuk candi tersenyum-senyum kecil melihat tingkah Sudarsono dan Pratikno.

Keterangan foto: Candi di Komplek Padang Roco (KLIKPOSITIF/JONI)

Sikitar 20 menit berselancar di Komplek Candi Padang Roco, setelah menyempatkan diri membaca beberapa informasi dari spanduk di komplek tersebut, keduanya melanjutkan perjalanan menuju Candi Pulau Sawah. KLIKPOSITIF kembali mempergoki mereka sedang berfoto ria di Pulau Sawah.

Di Situs Candi Pulau Sawah, ayah dan anaknya itu hanya berpose di candi paling ujung tidak jauh dari pinggir sungai. Walaupun beberapa papan informasi telah tergeletak di tanah tidak mengurangi animo mereka untuk berfoto di situs tembok yang memanjang itu.

โ€œEh ketemu lagi, masih mau wawancara,โ€ seloroh Sudarsono dengan logat Jawa nya.

Sudarsono mengaku, baru seminggu di Sungai Rumbai menjenguk adik perempuannya yang telah lama menetap di daerah itu. Momen tersebut dimanfaatkan untuk menikmati objek wisata yang ada di Dharmasraya.

Keterangan foto: Situs Candi Pulau Sawah (KLIKPOSITIF/JONI)

โ€œAda yang memberi tahu kalau ada peninggalan kerajaan kemudian cek di media sosial memang ada. Penasaran, tapi ndak ada yang sempat ngantar kami nekat saja pakai aplikasi penunjuk jalan. Tapi, alhamdulillah pas masuk tadi dekat jembatan (Jembatan Sungai Dareh) sudah ada tanda-tanda hingga sampai ke candi,โ€ ujarnya.

Dalam perjalanan, dia membayangkan peninggalan Kerajaan Malayu Dharmasraya tersebut telah menjadi objek wisata yang siap dengan infrastruktur memadai. Ternyata, saat dilokasi masih dalam tahap pengembangan.

โ€œTahun depan kami kesini sudah lebih bagus dan lengkap fasilitasnya,โ€ harapnya tahun depan bisa berkunjung lagi ke peninggalan.

Hari yang sama, Haikal (33) pengunjung dari Kota Sawahlunto juga berharap peninggalan sejarah itu siap menerima pengunjung dan memiliki infrastruktur penunjang pariwisata.

โ€œSekarang masih kurang, seperti belum tempat untuk bersantai dan istirahat, kemudian MCK dan fasilitas ibadah,โ€ katanya saat mengunjungi peninggalan sejarah di Dharmasraya.

Pada hari itu juga di Komplek Candi Padang Roco tiga orang pekerja bangunan yang sedang membangun sesuatu dipintu masuk komplek Candi Padangroco. Informasi dari mereka untuk bangunan persiapan ulang tahun Dharmasraya.

Sedangkan di Pulau Sawah juga ada beberapa orang yang sedang ngecat jembatan yang dibangun baru disekitar candi. Rumput โ€“ rumput tampak mulai tumbuh disekitar dilaksanakan Karnaval Arung Pamalayu ini.

Dibagian lain KLIKPOSITIF menemukan spanduk informasi dengan tulisan โ€œBUKIT BARHALO RAMBAHANโ€ tempat ditemukan Arca Amoghapasa, dilokasi ini hanya terlihat kebun karet dan semak belukar.

Mengumpulkan Kepingan Sejarah Menggairahkan Pariwisata

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sedang gencar mengumpulkan kepingan peninggalan-peninggalan Kerajaan Dharmasraya melalui peneliti-peneliti dalam rangkaian Festival Pamalayu. Pemkab setempat juga tengah fokus melakukan pembenahan disekitar komplek peninggalan Raja Aditiyawarman itu.

โ€œBeberapa yang telah ditemukan kami pelihara dan dilakukan pemugaran,โ€ kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Dharmasraya, Benny Mandala Putra.

Saat ini sedang dibuat jembatan kayu berswafoto di kawasan Candi Padang Sawah sebagai daya tarik pariwisata. โ€œSedangkan bangunan tambahan di Komplek Candi Padang Roco untuk persiapan ulang tahun Dharmasara tahun yang jatuh pada 7 Januari 2020,โ€ jelasnya.

Keterangan foto: Candi di Komplek Padang Roco (KLIKPOSITIF/JONI)

Dari perencanaan Dinas Pariwisata setempat, 2022 semua bangunan pariwisata sejarah dan budaya itu telah selesai dan siap untuk dijual.  Lebih jauh, Pemkab punya rencana brilian dengan mambuat rest area di bawah Jembatan Sungai Dareh, kemudian menyediakan alat transportasi dilengkapi paket perjalanan wisata arung Sungai Batanghari untuk sampai kebeberapa candi.

โ€œRencana kami membuat wisata arung Sungai Batanghari untuk sampai kebeberapa candi,โ€ terang Benny.

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, lanjutnya, sedang berupaya agar sungai Batanghari bisa kembali bersih dengan cara membangun kerja sama untuk penyelamatan Batanghari dengan wilayah DAS (daerah aliran sungai) Batanghari agar upaya menjernihkan air sungai dilakukan secara kolektif. Sehingga Batanghari kembali menjadi sumber perekonomian masyarakat, menjadi tempat berlalu lalang wisatawan mengunjungi peninggalan sejarah mereka.

Keterangan foto: Jembatan Sungai Dareh (KLIKPOSITIF/JONI)

โ€œPengembangan pariwisata ini harus dibarengi dengan usaha menjernihkan air sungai, sebab butuh kerja sama antar daerah. Alasan itu juga kami melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan di sungai dengan melibatkan berbagai pihak,โ€ ujarnya.

Pengamat Sosial Pariwisata STKIP PGRI Sumbar Firdaus mengatakan, Dharmasraya berpotensi menjadi daerah wisata sejarah dan budaya di Sumbar. Kenapa? karena memiliki banyak peninggalan masa lalu dan punya nilai sejarah yang kuat.

Menurutnya, keunggulan wisata sejarah ada nilai sejarahnya, selain itu biasanya dikunjungi oleh orang-orang dengan tujuan untuk mengetahui sejarah atau melihat benda-benda bersejarah dan mempelajari masa lalu dari sebuah objek wisata yang dikunjunginya.

โ€œCandi dan beberapa bentuk peninggalan Kerajaan Malayu Dharmasraya menjadi daya tarik wisata. Tidak hanya aspek wisata saja tapi juga dari sisi pendidikan, bisa dikatakan wisata sejarah adalah wisata edukasi,โ€ terang Firdaus.

Dia menilai pengembangan objek wisata sejarah suatu langkah yang tepat dilakukan Pemkab Dharmasraya. Karena dari sektor pariwisata, Dhamasraya tidak memiliki banyak destinasi yang bisa dijual kepada pengunjung. Selain itu juga belum banyak muncul objek wisata menjadi ikon pariwisata setempat.

Namun, Pemkab Dharmasraya sebagai pengembang perlu mengemas objek wisata tersebut sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang. Pengembangan perlu menyesuaikan dengan selara wisatawan saat ini. Secara sosial, wisatawan tidak hanya menikmati objek dengan keindahan, dan pengetahuan, lebih dari itu wisatawan ingin eksistensi dari sebuah objek wisata.

โ€œMereka akan mengabadikan foto disana sebagai bukti telah berkunjung sebagai bentuk memberitahukan kepada khalayak. Jadi saya sepakat pengembangan pariwisata di kawasan candi ada sentuh kekinian sebagai daya tarik wisatawan milenial,โ€ ulasnya.

Pengembangan bisa dilakukan dengan mengikuti trend wisatawan kekinian, sehingga wisata candi menjadi ikon baru yang banyak dikunjungi. Bisa dilakukan semacam pemugaran tanpa menghilangkan nilai sejarah dari candi tersebut.

โ€œAkses menuju objek juga harus menjadi prioritas. Kalau ada rencana untuk sampai ke candi melewati aliran sungai, tentu ada upaya merevitalisasi Sungai Batanghari. Kemudian yang terakhir tentu pelayanan setelah pariwisata ini layak untuk dijual,โ€ tukas Firdaus.

Peninggalan Sejarah Kerajaan Dharmasraya

Bambang Budi Utomo, arkeolog senior Puslit Arkenas mengatakan, terdapat empat peninggalan sejarah Kerajaan Dharmasraya yakni Situs Komplek Candi Padang Roco, Situs Pulau Sawah, Situs Rambahan dan Situs Bukik Awang Maombiak.

Dirincinya, Situs Padang Roco secara administratif terletak di Nagari Sungai Langsat-Siluluk, Kecamatan Sitiung, sedangkan Situs Bukik Awang Maombiak berada di Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, dan Situs Pulau Sawah masih termasuk wilayah Jorong Siguntur, Desa Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kemudian situs Rambahan terletak di Braholo, Rambahan, Kenagarian Lubuak Bulang, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya.

โ€œBanyak peninggalan dari kerajaan Malayu Dharmasraya, mulai dari Bhairawa, hingga Arca Amoghapasa,โ€ungkap Bambang.

Arca Bhairawa ditemukan pada sekitar tahun 1930-an. Pada tahun 1935 arca tersebut dibawa ke Bukittinggi, dan pada tahun 1937 arca ini dibawa ke Jakarta untuk disimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris 49150. Secara keseluruhannya arca ini berukuran tinggi 4,41 meter, terbuat dari batu.

Dilanjutkan, menurut Stutterheim arca raksasa ini merupakan arca perwujudan Adityawarman, seorang bangsawan Majapahit yang berasal dan kemudian berkuasa di Sumatra, sebagai Bhairawa.

Sedangkan Arca Amoghapasa (1994) dan kini tersimpan di Museum Nasional. Prasasti ini dipahatkan pada lapik sebuah arca yang belakangan diketahui merupakan lapik arca Amoghapasa. Arcanya sendiri ditemukan di Situs Rambahan, beberapa kilometer ke arah hulu dari Situs Padang Roco.

โ€œLapik arca ini dibuat dari batu andesit, berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 82 x144 cm. Saat ini lapik dan arcanya disimpan di Museum Nasional dengn nomor D.198A,โ€ tukasnya. (*)

Tags: DharmasrayaFestival Pamalayu

Berita Lainnya

Kadis Kominfo Sayangkan Pemberitaan yang menyebut Pemkab Dharmasraya Lalai Dalam Memenuhi Hak Wali Nagari dan Perangkat

Jumat, 28 Mar 2025 | 19:40 WIB

Pemda Dharmasraya Umumkan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (RLPPD) Tahun 2024

Jumat, 21 Mar 2025 | 17:07 WIB

Ahli Hukum: Laporan Wartawan di Dharmasraya Tidak Memenuhi Unsur Delik Pencemaran Nama Baik

Senin, 17 Mar 2025 | 12:10 WIB

PT BRM-PWI Dharmasraya Jalin Kebersamaan Melalui Buka Bersama

Selasa, 11 Mar 2025 | 14:00 WIB
Selanjutnya
Salah seorang petugas PLN baru saja mengatasi permasalahan listrik di Jaringan Tegangan Rendah yang terletak di dekat Masjid Raya Sumbar, Selasa (31/12)

PLN Sumbar: Silahkan Nikmati Momen Pergantian Tahun dengan Nyaman, Biar Kami yang Amankan Listrik

Tinggalkan komentar
Classy FM

Berita Hangat.

Sekolah di Padang Masih Ditemukan Gelar Perpisahan di Hotel dan Sewa Gedung, Ini Kata Disdikbud

Senin, 05 Mei 2025 - 16:39

Gaji ASN Kabupaten Solok Terlambat, Ini Penyebabnya

Minggu, 04 Mei 2025 - 17:54
Tangkapan layar yang memperlihatkan momen Bupati Mentawai ngamuk ke petugas kapal pengangkut turis asing

Bupati Mentawai Buka Suara Usai Ngamuk di Kapal Pembawa Turis Asing, Begini Katanya

Sabtu, 10 Mei 2025 - 15:38

Tim Pembina Samsat Provinsi Sumatera Barat Adakan Rapat untuk Optimalisasi Pelayanan Kesamsatan

Kamis, 08 Mei 2025 - 12:49
Tangkapan layar yang memperlihatkan momen Bupati Mentawai ngamuk ke petugas kapal pengangkut turis asing

Heboh! Turis Asing Diduga Tak Bayar Pajak Surfing, Bupati Mentawai Ngamuk

Jumat, 09 Mei 2025 - 21:30
KlikPositif.com - Media Generasi Positif

Gedung Serba Guna Lt. II PT.Semen Padang,
Indarung - Padang, Sumatera Barat,
Indonesia
Telp. (0751) 202761, 74999,
Fax. (0751) 74999
Email: redaksiklikpositif@gmail.com

Follow Us

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan
  • Terms Of Use
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Kategori

  • ๐Ÿ 
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara

Networks

  • ๐ŸŒŽ KlikPositif
  • ๐ŸŒŽ KataSumbar
  • ๐ŸŒŽ Classy FM
  • ๐ŸŒŽ Classy Production
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan
  • Terms Of Use
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

ยฉ 2022 Klikpositif - Media Generasi Positif by Classy Corp.

Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • ๐Ÿ 
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara