Minggu, 11 Mei 2025 - 19:27 WIB
Klikpositif.com - Media Generasi Positif
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • ๐Ÿ 
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
KlikPositif.com - Media Generasi Positif
  • ๐Ÿ 
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
KlikPositif.com - Media Generasi Positif
Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • ๐Ÿ 
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara
Home News Nasional

Berpakaian Adat Penghulu di Istano Basa Pagaruyung, Pertahankan Budaya Minangkabau

Tanah Datar

redaksi
Jumat, 10 Sep 2021 | 20:37 WIB
Berpakaian Adat Penghulu di Istano Basa Pagaruyung, Pertahankan Budaya Minangkabau

Berpakaian Adat Penghulu di Istano Basa Pagaruyung, Pertahankan Budaya Minangkabau (tambominangkabau.com)

Share on FacebookShare on Twitter

KLIKPOSITIF โ€“ Luhak Nan Tuo memiliki kebudayaan yang sangat unik dan tetap terjaga baik hingga kini. Orang Minangkabau sangat kuat mempertahankan adat dan budaya misalnya dalam hal berpakaian.

Bila di suatu Rumah Gadang atau di Museum Istano Basa Pagaruyung menggelar upacara adat maka seluruh ketua adat atau penghulu harus memakai pakaian adat seorang penghulu

Baca Juga

Atasi Kelangkaan, Bupati Tanah Datar Akan Bantu Bibit Jagung Bagi Petani

Senin, 24 Mar 2025 | 09:54 WIB

Usahanya Hancur Akibat Galodo, Pemilik Pemandian di Lembah Anai Berharap Izin Operasional dari BKSDA

Senin, 10 Mar 2025 | 15:32 WIB

Dilansir dari laman www.perpustakaan.id, menyebutkan pakaian adat Penghulu hanya digunakan oleh ketua adat atau orang tertentu saja, dimana dalam cara pemakaiannya pun diatur sedemikian rupa oleh hukum adat yang berlaku.

Pakaian adat ini terdiri atas beberapa perlengkapan diantaranya Deta, baju hitam, sarawa, sesamping, cawek, sandang, keris, dan tungkek.

Deta atau destar adalah sebuah penutup kepala yang terbuat dari kain berwarna hitam gelap biasa yang dililitkan untuk membuat kerutan. Kerutan pada Deta melambangkan seorang Penghulu saat akan memutuskan sesuatu perkara hendaknya terlebih dahulu dapat mengerutkan dahinya untuk mempertimbangkan segala baik dan buruk setiap hasil dari keputusan. Deta sendiri dibedakan berdasarkan pemakaiannya menjadi Deta Raja untuk seorang raja, kemudian Deta Gadang dan Deta Saluak Batimbo untuk Penghulu.l

Baju Penghulu umumnya berwarna hitam. Baju ini terbuat dari kain beludru. Warna hitamnya melambangkan tentang makna kepemimpinan. Segala puji dan umpat haru dapat diredam seperti halnya warna hitam yang tak akan berubah meski warna lain ikut campur.

Sarawa adalah celana penghulu yang berwarna hitam. Celana ini memiliki ukuran besar pada bagian betis dan paha. Ukuran inilah yang melambangkan seorang Penghulu berjiwa besar dalam melaksanakan tugas dan mengambil keputusan atas suatu perkara.

Sasampiang adalah selendang merah berhias benang makau warna warni yang diletakan di bahu pemakainya. Warna merah selendang melambangkan makna keberanian, sementara hiasan benang makau melambangkan ilmu dan kearifan.

Cawek atau ikat pinggang berbahan sutra yang dikenakan untuk menguatkan ikat celana sarawa yang longgar. Kain sutra ini melambangkan jika seorang penghulu harus cakap dan lembut saat memimpin, selain itu juga sanggup mengikat jalinan persaudaraan antar masyarakat yang dipimpinnya.

Sandang adalah kain merah yang diikatkan di pinggang sebagai pelengkap pakaian adat Minangkabau. Kain merah ini memiliki segi empat, melambangkan bahwa seorang penghulu harus tunduk pada hukum adat yang berlaku.

Keris dan Tongkat, Keris diselipkan di pinggang, sementara tongkat digunakan untuk petunjuk jalan. Kedua kelengkapan ini adalah simbol bahwa kepemimpinan merupakan sebuah amanah dan tanggung jawab besar.

Sementara itu, menurut Dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Novia Juita dalam jurnal penelitian berjudul Nama dan Makna Bagian Pakaian Penghulu Minangkabau, menyampaikan nama-nama pakaian Penghulu bagian kepala adalah saluak, bagian badan adalah baju hitam lapang, baju tidak bersaku, siba batanti/leher tidak berbuah, langan gadang, taburan benang emas, lilitan benang makau, salempang, si sampang, cukia/ragi benag emas, motif pucuak rabuang, cawek, keris, dan tungkek. Pakaian Penghulu bagian kaki adalah sarawa hitam gadang kaki, dan tarompa.

Setiap nama bagian-bagian pakaian Penghulu mempunyai makna, yaitu saluak melambangkan masyarakat Minangkabau yang selalu bermusyawarah, dan nanang seribu akal, maksudnya seorang penghulu tidak boleh terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Baju hitam lapang melambangkan bahwa perkataan seorang Penghulu tidak dapat dirubah lagi, hitam tetap hitam karena yang dikatakan seorang penghulu merupakan hasil musyawarah bersama. Baju tidak bersaku melambangkan kejujuran seorang penghulu, tidak pernah berpura-pura, dan tidak mengambil keuntungan dari anak kemenakan.

Langan gadang melambangkan seorang Penghulu berfikiran luas, sabar, cerdas, dan bijaksana. Taburan banang emas melambangkan kekayaan alam Minangkabau, kemampuan berusaha, dan menabung. Lilitan benang makau melambangkan tanda kebesaran penghulu yang memegang peraturan sehingga tangannya tidak dijangkaukan sekehendak hati.

Salempang melambangkan seorang penghulu berkecukupan dalam menyediakan apapun yang sejalan dengan ilmu adat, siap menerima anak kemenakan yang telah kembali dari kemungkaran dan tunduk kepada kebenaran menurut adat, dan segala sesuatu harus melalui kesepakatan bersama.

Sarawa hitam gadang kaki melambangkan seorang penghulu agar senantiasa melangkahkan kaki ke jalan yang benar demi anak kemenakan dan orang-orang senagari, idak tersangkut dalam berjalan, dan selalu berada di jalan yang lurus.

Si sampiang melambangkan seorang penghulu mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidangnya, dan selalu berguna bagi orang lain.

Cukia/ragi benang emas melambangkan bahwa masyarakat dalam kehidupannya agar selalu berguna bagi orang lain. Motif pucuak rabuang melambangkan anak kemenakan karib selalu mendapat perlindungan dari penghulu.

Cawek/ikat pinggang melambangkan penghulu harus melindungi anak kemenakan, harus pandai menahan emosinya, dan harus bisa mengikat anak kemenakannya dengan kata-kata yang benar.

Keris melambangkan ganti lidah seorang penghulu, ilmu, paham dan keyakinan yang bulat untuk memelihara dan menjalankan kewajiban penghulu, dan mempunyai kekuasaan untuk melindungi kaumnya.

Tungkek/tongkat melambangkan penghulu bukan orang yang telah tua, melainkan orang yang dituakan dalam sebuah negeri, kemakmuran negeri, karena penghulu mampu menopang dirinya sendiri disamping kewajibannya menopang adat, dan penunjuk jalan yang lurus, dan sebagai penegak kata yang benar.

Tarompa japik/sendal jepit tidak bertumit melambangkan seorang penghulu dialasi dengan kebaikan, talinya melambangkan semua tindakan dan pekerjaan harus ada ukurannya, sedangkan alasnya melambangkan seorang penghulu siap untuk mendaki dan menurun dalam pekerjaannya.

Jadi begitu banyak makna pakaian seorang penghulu maka hal ini harus terus dipertahankan sesuai pepatah adat tak lakang dek paneh, tak lapuak dek hujan. (*)

OPINI: Irfan Taufik

Tags: MinangkabauTanah Datar

Berita Lainnya

Atasi Kelangkaan, Bupati Tanah Datar Akan Bantu Bibit Jagung Bagi Petani

Senin, 24 Mar 2025 | 09:54 WIB

Usahanya Hancur Akibat Galodo, Pemilik Pemandian di Lembah Anai Berharap Izin Operasional dari BKSDA

Senin, 10 Mar 2025 | 15:32 WIB

Bupati Melayat ke Rumah Korban Pembunuhan di Tanah Datar

Rabu, 5 Mar 2025 | 16:10 WIB
Ilustrasi mayat

Sebelum Ditemukan Tewas, Siswi MTs di Tanah Datar Ternyata Sempat Diancam

Sabtu, 1 Mar 2025 | 08:46 WIB
Selanjutnya
Shin Tae-yong

Bandingkan Pemain Timnas U-18, Shin Tae-yong Puji Postur Pemain di Tahap Satu

Tinggalkan komentar
Classy FM

Berita Hangat.

Sekolah di Padang Masih Ditemukan Gelar Perpisahan di Hotel dan Sewa Gedung, Ini Kata Disdikbud

Senin, 05 Mei 2025 - 16:39

Gaji ASN Kabupaten Solok Terlambat, Ini Penyebabnya

Minggu, 04 Mei 2025 - 17:54
Tangkapan layar yang memperlihatkan momen Bupati Mentawai ngamuk ke petugas kapal pengangkut turis asing

Bupati Mentawai Buka Suara Usai Ngamuk di Kapal Pembawa Turis Asing, Begini Katanya

Sabtu, 10 Mei 2025 - 15:38

Tim Pembina Samsat Provinsi Sumatera Barat Adakan Rapat untuk Optimalisasi Pelayanan Kesamsatan

Kamis, 08 Mei 2025 - 12:49
Tangkapan layar yang memperlihatkan momen Bupati Mentawai ngamuk ke petugas kapal pengangkut turis asing

Heboh! Turis Asing Diduga Tak Bayar Pajak Surfing, Bupati Mentawai Ngamuk

Jumat, 09 Mei 2025 - 21:30
KlikPositif.com - Media Generasi Positif

Gedung Serba Guna Lt. II PT.Semen Padang,
Indarung - Padang, Sumatera Barat,
Indonesia
Telp. (0751) 202761, 74999,
Fax. (0751) 74999
Email: redaksiklikpositif@gmail.com

Follow Us

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan
  • Terms Of Use
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Kategori

  • ๐Ÿ 
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara

Networks

  • ๐ŸŒŽ KlikPositif
  • ๐ŸŒŽ KataSumbar
  • ๐ŸŒŽ Classy FM
  • ๐ŸŒŽ Classy Production
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan
  • Terms Of Use
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

ยฉ 2022 Klikpositif - Media Generasi Positif by Classy Corp.

Tidak ada hasil
Tampilkan semua hasil
  • ๐Ÿ 
  • News
  • Ekonomi
  • Life
  • Cek Fakta
  • Cerpen Kato
  • Pariwisata
  • Semen Padang
  • Bola
  • Tekno
  • Olahraga
  • Pariwara