PARIAMAN, KLIKPOSITIF- Festival Hoyak Tabuik Pariaman akan berlangsung pada 30 Juli 202, jika tidak ada halar melintang.
Untuk itu juga Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman beserta tokoh tabuik dan pemuda setempat telah menentukan berapa tinggi Tabuik yang akan dalam festival itu.
Kepala Dinas Pariwisata kota Pariaman Dwi Marhen Yono mengungkapkan dari hasil rapat sepakat bahwa tinggi tabuik pada Festival Hoyak Tabuik 2022 mencapai 12 meter.
“Dalam hasil rapat gabungan itu, menyepakati bahwa tinggi Tabuik sekitar 12 meter. Ukuran tinggi itu sama dengan tahun sebelumnya,” jelas Dwi Marhen Yono, Jumat 22 Juli 2022.
Bentuk Tabuik
Menurut Marhen, bentuk Tabuik tidak akan ada perubahan.
Pihaknya tetap mempertahankan ciri khas budaya tabuik tersebut dengan ketinggian belasan meter serta melaksanakan rangkaiannya sesuai dengan pelaksanaan yang sebelum-sebelumnya.
“Festival Hoyak Tabuik 2022 dengan tema Budaya Lestari, Pariwisata Bangkit, Pariaman Maju,” jelasnya.
Ia menambahkan, festifal ini merupakan kegiatan budaya bukan keagamaan namun pelaksanaannya tetap menjunjung syariat Islam.
Marhen juga mengatakan, prosesi tabuik maambiak tanah yang dulunya saat Magrib maka untuk tahun ini pelaksanaanya usai salat Magrib berjamaah.
Aturan tidak berbenturan dengan waktu ibadah tersebut juga berlaku untuk rangkaian kegiatan lainnya.
“Selain membahas terkait tinggi tabuik kita juga membahas rangkai kegiatan inti pada pelaksanaan tabuik serta kegiatan lainnya untuk memeriahkan pelaksanaan kegiatan wisata tahunan di daerah itu,”jelasnya.
Dwi Marhen menjelaskan juga bahwa festival tersebut mulai dilaksanakan dari 30 Juli 2022 sampai dengan 14 Agustus yang selama pelaksanaan diisi dengan sejumlah kegiatan.
“Kegiatannya sudah disepakati, mungkin ada perubahan-perubahan. Nanti akan kami informasikan dalam satu atau dua hari ini,” ulasnya.
Anggaran
Sebelumnya KLIKPOSITIF.COM beritakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat menambah anggaran pembuatan dua fisik Tabuik.
Dari yang sebelumnya Rp200 juta menjadi Rp330 juta setelah pertemuan antara pemerintah setempat dengan tokoh tabuik serta DPRD setempat.
“Kami sepakat ada pergeseran anggaran, yang sebelumnya Rp100 juta sekarang Rp165 juta per tabuik,” kata Dwi Marhen Yono.