PADANG, KLIKPOSITIF – Menghadapi tantangan menuju ekonomi kreatif di tengah pandemi, peran milenial sangat dibutuhkan. Untuk itu, perlu diciptakan SDM milenial yang unggul sehingga bisa menjadi penggerak perekonomian.
Salah satu langkah yang dilakukan Dinas Kebudayaan Sumatera Barat adalah rutin menggelar bimbingan teknis (bimtek) menyasar generasi muda Minangkabau. Jumat ( 27/8) bimbingan teknis untuk kedua kalinya, digelar di Hotel Sakura Syariah, Lubuk Basung, Kabupaten Agam.
Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari, mengangkat tema “Menggali Potensi Generasi Milenial Minangkabau Menuju Ekonomi Kreatif”. Kegiatan tersebut juga diinisiasi oleh pokok pikiran anggota DPRD Sumbar, Ismunandi Sofyan.
Mewakili Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Kepala Dinas Kebudayaan Gemala Ranti membuka kegiatan dengan menyampaikan peran pengamalan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi global yang sedang dihadapi generasi muda Minang.
“Apalagi di tengah pandemi saat ini, perekonomian sedang terguncang,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, peran generasi muda agar kreatif terutama dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Gemala juga mengungkapkan Dinas Kebudayaan Sumbar berkomitmen dan berperan andil dalam menciptakan generasi-generasi muda yang kreatif dan tidak terpengaruh kebudayaan asing.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah rutin menggelar bimbingan teknis (bimtek) menyasar generasi muda Minangkabau.
“Melalui bimbingan teknis rutin yang diselenggarakan diharapkan bisa menciptakan generasi muda kreatif dan tetap menjunjung tinggi nilai kebudayaan,” ujarnya.
Ia menilai tatanan masyarakat Minang dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) mampu memadukan agama, adat, dan pengetahuan, bahkan hingga era informasi seperti saat ini.
Meski demikian, menurut Gemala tidak dipungkiri adat dan budaya Minangkabau juga semakin tergerus seiring perkembangan globalisasi. Untuk itu, Tungku Tigo Sajarangan, maupun butir-butir pengamalan adat dan syarak perlu dikuatkan kembali.
Sementara itu Kepala Bidang Sejarah, Adat dan Nilai-nilai Tradisi, Fadhli Junaidi, S.STP mengatakan, beberapa waktu lalu sudah dilaksanakan kegiatan Bimtek untuk kedua kalinya di Kabupaten Agam.
“Bimtek dilaksanakan selama 4 hari dengan menyasar para generasi muda Minangkabau,” ujarnya.
Selama pelaksanaan Bimtek, peserta ditransfer ilmu dari para narasumber yang berkompeten, yakni Vembi Fernando (CEO Infosumbar), Prof. Nursyirwan Effendi (Guru besar Unand), Donny Eros, SS, MA (dosen fakultas Ilmu budaya, Unand) dan Dr (cand) Haris Satria, M.Sn (Pendiri dan dewan pengarah sumbar kreatif forum).