PADANG, KLIKPOSITIF — Tim Rehalibitasi Danau Maninjau dari Univeritas Bung Hatta Padang memaparkan cara mudah untuk mengatasi kematian ikan di Danau Maninjau akibat fenomena up welling atau rollover alias Tuba Belerang.
Cara tersebut dijelaskan oleh ketua Tim Rehalibitasi, Firdaus. Ia mengatakan saat ini keberadaan sendimen sisa pakan ikan, sisa metabolisme ikan keramba dan belerang yang ada di dasar danau merupakan dampak yang luput dari perhatian dan belum diantisipasi.
Menurutnya, ada cara lain yang efektif dan mudah untuk mengatasi naiknya endapan sendimen ke permukaan danau, yang menyebabkan kurangnya kadar oksigen di perairan Danau Maninjau.
“Caranya adalah membuat kebun sayur apung. Cara ini bisa menghalangi panas masuk ke dasar sungai, dan menghentikan endapan naik ke permukaan,” katanya.
Selama ini sebut Firdaus, naiknya sedimen yg lebih panas berpotensi naik ke permukaan akibat densitas yg lebih rendah daripada densitas air di bagian permukaan danau.
“Ketika up welling terjadi, permukaan danau di sekitar Keramba Jaring Apung (KJA) dipenuhi sedimen yg mengambang dan mengusir gas oksigen. Akibatnya, ikan mati karena kehilangan oksigen,” jelas dia.
Selain itu, proses penguraian dan hasil metabolisme ikan juga menghasilkan gas menjadi lebih tinggi sehingga mendorong sedimen naik ke permukaan. “Dengan adanya kebun sayur apung bisa menambah kadar oksigen di permukaan danau,” ujar Firdaus.
Terkait konsep pembuatan kebun, wadah untuk kebun sayur apung bisa dibuat dari anyaman bambu. Sedangkan media tanaman berupa lumpur yg berasal dari sedot sedimen.
“Kebutuhan bambu menggerakkan masyarakat sekitar untuk membudidayakan tanaman bambu. Permintaan anyaman bambu dalam jumlah yang demikian besar memicu lahirnya indistri kreatif,” tuturnya.
Kemudian di sisi lain, keberadaan rumpun-rumpun bambu juga berperan sebagai pemecah angin untuk mencegah peristiwa up welling atau rollover.
“Dengan demikian, solusi atas masalah sedimen tidaklah rumit, justru menjadi berkah yang bisa lebih menggerakkan roda perekonomian masyarakat,” pungkasnya kemudian.(*)