KLIKPOSITIF — Ada banyak sekali perbedaan dalam mekanisme pemberian suara di sejumlah negara dunia. Sebagai ilustrasi, ada perbedaan cara memilih untuk setiap negara bagian di Amerika Serikat (AS). Namun, satu hal yang sama, adalah kerahasiaan di dalamnya.ย
Mekanisme pemilihan umum tentunya wajib diketahui oleh seluruh warga negara, terbentang dari wilayah pusat hingga daerah. Maka, perlu adanya saluran informasi melalui media massa, salah satunya lewat penyampaian rilis media daerah.
Apa saja perbedaan sistem pemilihan umum di negara dunia? Berikut adalah perbedaannya.ย
Ada beberapa negara yang menggunakan tinta sulit dihapus untuk pemilih yang baru saja memberikan suara. Negara tersebut antara lain adalah Afghanistan, Iraq, India, Mesir, Zimbabwe, hingga Peru. Sementara, negara-negara di Asia Tenggara, masih ada yang menggunakan metode tersebut. Yakni, Malaysia, Filipina, termasuk Indonesia.
Di banyak negara, kerta suara adalah benda yang umum digunakan. Namun, tidak semua menggunakan tulisan. Di sejumlah negara dengan tingkat melek huruf yang rendah, informasi seputar calon presiden, calon wakil rakyat, dan partai, diperlihatkan dengan foto, lambang, dan warna.
Namun, ada juga yang tidak menggunakan kertas suara, misalnya di Gambia. Di negeri ini, pemilih menggunakan gundu yang mereka masukkan ke gentong pilihan. Ada pula negara yang menerapkan metode dengan pemilih memberikan cap jempol di sebelah lambang partai atau kandidat pilihannya. Di beberapa negara, ada juga pemilih yang bisa memberikan suara di rumah dan pilihan dikirim lewat pos.
Di negara seperti Yaman, Chile, dan Puerto Rico, bilik suara masih dibedakan untuk pria dan wanita. Di Bolivia, malam menjelang pemilu dan pada hari pemilu, pemilih dilarang keras untuk minum minuman beralkohol.
Di hampir seluruh negara, pemilu dilaksanakan pada hari libur atau hari yang diliburkan. Namun, di Amerika Serikat pemilu digelar di hari kerja. Negara ini juga termasuk unik karena setiap wilayah punya perbedaan cara memilih. Mulai dari mekanik, kertas suara, atau komputer, tergantung penyelenggara pemilu setempat.
Yang tidak kalah unik adalah di Republik Irlandia. Di sana, pemilih boleh memilih tiga kandidat. Setiap kandidat diurutkan berdasarkan mana yang paling mereka inginkan.
Seiring perkembangan teknologi, sistem e-voting atau memilih secara virtual sudah umum dilakukan di banyak negara. Misalnya, India, Estonia, Swiss, Spanyol, Brasil, Australia, dan lainnya. Terdapat empat macam mesin pilih yang digunakan dalam pemilu, yaitu Direct Recording Electronic (DRE) untuk Brasil, open-source software untuk Australia, internet voting di Estonia yang memanfaatkan digital ID Card, dan crypto-voting di Spanyol.
Nah, untuk Indonesia, ada beberapa prosedur sebelum melakukan pemberian suara. Sebelum mencoblos surat suara yang tersedia di tempat pemungutan suara, pastikan terlebih dahulu sudah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kemudian, pastikan sudah mendapat formulir C6-KWK atau formulir surat pemberitahuan waktu dan tempat pemungutan suara.
Pada hari pemungutan suara, ada tata cara yang harus dilakukan dengan benar dalam mencoblos di lokasi pengambilan suara. Pertama, datang ke lokasi pengambilan suara untuk menyalurkan hak pilih. Di lokasi pemilihan, akan bertemu panitia yang kemudian mengarahkan untuk mengisi daftar hadir.ย
Selanjutnya, menyerahkan KTP dan surat surat pemberitahuan C6. Kemudian, menunggu hingga panitia memanggil nama, dan mengambil surat suara. Terakhir, pergi ke bilik suara untuk melakukan pencoblosan.
Informasi seputar prosedur pelaksanaan pemilu menjadi penting untuk disampaikan. Maka, sampaikan informasi tersebut lewat saluran media massa, salah satunya lewat layanan siaran pers publikasimedia.com agar memastikan segala hal dapat diketahui masyarakat dengan jelas.