Bayi Mengeluarkan Keringat Dingin, Ini Sejumlah Hal yang Orang Tua Harus Waspadai

Walaupun normal terjadi, orangtua juga perlu tetap waspada karena bayi yang mengalami keringat dingin juga bisa menjadi suatu tanda masalah kesehatan lainnya.

ilustrasi

ilustrasi (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Pada umumnya bayi baru lahir belum bisa mengeluarkan keringat dari tubuhnya karena kelenjar keringat belum berfungsi sepenuhmya. Saat kelenjar keringatnya sudah berfungsi, tak heran orang tua merasakan baju bayi basah karena keringat saat cuaca panas.

Namun ada juga saat orang tua pun merasakan keringat dingin pada si kecil. Ini adalah kondisi yang terjadi tiba-tiba sehingga tubuh si kecil terasa dingin dari biasanya. Dilansir dari Medline Plus, sindrom keringat dingin adalah kondisi yang tandanya dengan masalah pada suhu tubuh.

Walaupun normal terjadi, orangtua juga perlu tetap waspada karena bayi yang mengalami keringat dingin juga bisa menjadi suatu tanda masalah kesehatan lainnya.

Belum ada gejala atau tanda pasti saat bayi mengalami keringat dingin. Umumnya, keringat dingin adalah bagian dari gejala ketika si kecil mengalami kondisi kesehatan tertentu.Jadi, ada kemungkinan si kecil mengalami keringat dingin biasa atau tanda dari suatu penyakit.

Sebagai contoh, ketika kondisi keringat dingin pada si kecil disertai dengan gejala lainnya, seperti:

napas yang berat,

perubahan warna kulit,

demam tinggi,

menggigil, hingga

muntah.

Segera bawa si kecil ke dokter ketika Anda melihat kondisi yang tidak biasa pada si kecil agar segara mendapatkan penanganan.

Kondisi keringat dingin dapat terjadi pada suhu panas maupun dingin. Selama si kecil tidak mengalami masalah apa pun, orangtua perlu mengetahui bahwa ini adalah kondisi normal.

Akan tetapi, ada pula berbagai kondisi kesehatan lainnya yang bisa membuat si kecil mengalami keringat dingin, di antaranya adalah berikut.

Sepsis

Sepsis adalah infeksi yang memengaruhi sistem seluruh tubuh. Penyebab dari kondisi ini biasanya adalah bakteri, kuman, hingga cairan ketuban yang juga terinfeksi. Saat mengalami sepsis, kemungkinan gejalanya adalah demam, bernapas dengan cepat, perubahan suhu tubuh, hingga keringat dingin pada bayi.

Kadar gula rendah

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah terlalu rendah. Padahal, glukosa adalah salah satu sumber energi untuk otak dan tubuh. Oleh karena itu, saat mengalami kondisi ini, tak menutup kemungkinan terjadi keringat dingin pada si kecil, kulit menjadi biru, gemetar, hingga mengalami masalah pernapasan.

Syok

Ini adalah reaksi tubuh yang juga bisa si kecil alami karena cedera atau situasi tertentu sehingga mengakibatkan keringat dingin. Ketika mengalami syok, organ tidak mendapatkan oksigen atau darah yang cukup sehingga tubuh tidak bisa bekerja secara maksimal.

Gangguan pernapasan

Ada cukup banyak penyebab gangguan pernapasan pada anak-anak dan juga bayi sehingga mengakibatkan ia mengalami keringat dingin. Umumnya, ini terjadi karena adanya infeksi, penyakit kronis, hingga saluran udara yang tersumbat. Artinya, si kecil tidak mendapatkan cukup oksigen ke paru-paru.

Penyakit jantung bawaan

Keringat dingin pada bayi juga bisa terjadi karena penyakit jantung bawaan. Apalagi, dalam kondisi ini ia bisa mengalami berkeringat hampir sepanjang waktu karena tubuh bekerja lebih keras memompa darah. Lalu, si kecil juga kemungkinan bisa mengalami kondisi lainnya seperti warna kulit menjadi biru hingga bernapas lebih cepat tetapi pendek.

Infeksi lainnya

Selain sepsis, penyebab keringat dingin pada si kecil juga bisa terjadi karena penyakit infeksi lainnya. Hal ini karena pada perkembangan bayi, ia tergolong rentan mengalami penyakit tertentu. Sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang dengan baik untuk melawan bakteri, virus, serta parasit.

Exit mobile version