RIAU,KLIKPOSITIF -Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.
Sungai Siak di Kota Pekanbaru yang merupakan sungai terdalam di Indonesia meluap dan menyebabkan 6 kecamatan terendam air.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika mengatakan hingga Sabtu 8 Maret 2025, terdapat 39 lokasi banjir yang tersebar di beberapa kecamatan.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Rumbai dan Payung Sekaki, dengan ketinggian air mencapai 1 meter di beberapa titik.
“Di Kecamatan Rumbai, 12 lokasi terendam banjir, termasuk Jalan Lingkar, Jalan Nelayan, dan Jalan Yos Sudarso. Sementara itu, di Kecamatan Payung Sekaki, 7 lokasi dilaporkan banjir, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 1 meter. Jalan Pemudi dan Jalan Kulim menjadi salah satu titik terparah di wilayah ini,” ujar Jeki, dikutip Minggu 9 Maret 2025 dari mediacenter.riau.go.id.
Selain curah hujan yang tinggi, banjir di Pekanbaru juga diperparah oleh meluapnya Sungai Siak. Debit air sungai yang terus meningkat menyebabkan genangan air semakin tinggi di beberapa lokasi, terutama di daerah yang berdekatan dengan sungai.
Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut jika hujan deras masih mengguyur dan debit air Sungai Siak terus naik.
“Sebagian wilayah di Kecamatan Lima Puluh dan Senapelan juga juga mengalami banjir. Di Lima Puluh, 6 lokasi terendam air, terutama di Kelurahan Pesisir dan Tanjung Rhu. Sementara itu, di Senapelan, 5 lokasi dilaporkan banjir, dengan ketinggian air mencapai 60 cm di beberapa titik,” jelas Jeki.
Untuk di Kecamatan Tenayan Raya terdapat 7 titik lokasi kebanjiran. Tinggi air mencapai 60-100 cm. Banjir berlangsung selama 12 jam di beberapa titik.
Jeki mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Ia juga menginstruksikan jajarannya untuk terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
“Lokasi banjir berpotensi bertambah jika debit air Sungai Siak terus meningkat dan hujan deras kembali mengguyur,” jelas Jeki.
Sejumlah tenda berukuran besar didirikan di pingiran Jalan Yos Sudarso. Puluhan korban terdampak banjir berada di dalam tenda, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia).
Tampak tenaga medis dari Dokkes Polda Riau berada di lokasi untuk mengecek kesehatan pengungsi. Seorang warga lanjut usia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Di antara tenda-tenda itu ada kendaraan dapur lapangan yang didirikan Brimob Polda Riau. Personel mempersiapkan makanan untuk para korban banjir. Warga yang terdampak saat ini mengungsi di sekitar lokasi banjir, dengan kebutuhan mendesak berupa air minum/air bersih dan tenda untuk tempat berlindung.
Jeki mengatakan langkah-langkah penanggulangan bencana dan penyaluran bantuan sedang diupayakan untuk meringankan beban warga yang terdampak.
“Kami melihat Pemerintah Kota Pekanbaru dan instansi telah mengambil tindakan cepat dan efektif untuk mengatasi bencana ini, termasuk penyediaan posko pengungsian yang layak, distribusi bantuan logistik, dan penanganan kesehatan bagi warga yang terdampak,” kata Jeki.
Jeki mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas berwenang. Bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat luas, sangat diharapkan untuk membantu meringankan penderitaan para korban banjir di Rumbai.
(*)