Kota Solok, Klikpositif – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Pemerintah Pusat berdampak terhadap kondisi perekonomian daerah. Termasuk Kota Solok yang bergantung dengan bantuan keuangan dari pusat. Akibat efisiensi, peredaran uang di tengah masyarakat juga terbatas.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Pemotongan anggaran akan menyebabkan pendapatan sektor perdagangan, jasa, retail, industri kecil, hotel, restoran, hingga transportasi juga berkurang drastis.
Instruksi efisiensi belanja memicu lesunya ekonomi.ย Peredaran uang Pemerintah daerah yang terbatas menyebabkan daya beli kian berkurang, terutama di Kota Solok yang identik dengan jasa dan perdagangan. Kondisi ini menjadi beban yang cukup berat, apalagi saat ini juga tengah bulan puasa.
Mengingat kondisi tersebut, Wakil Wali Kota Solok Suryadi Nurdal mengimbau kepada semua warga Kota Solok agar mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok terlebih dahulu, bukan kebutuhan sesuai selera atau yang sifatnya keinginan.
“Memasuki ramadan dan menyambut lebaran masyarakat harus bijak mengatur keuangan, jangan boros, dan lebih selektif dalam berbelanja sejalan dengan situasi dan kondisi keuangan negara yang sedang berhemat,” imbau Suryadi Nurdal saat Safari Ramadan di Masjid Raudhatul Jannah, Kelurahan PPA, Rabu (5/5/2025) malam.
Menurut Suryadi, mengelola keuangan dengan bijak sangat penting untuk menjaga stabilitas finansial keluarga. Apalagi di bulan Ramadhan, dimana tingkat konsumsi masyarakat cenderung naik, terutama untuk kebutuhan pangan dan pakaian.
“Mari jaga pola konsumsi kita di Bulan Ramadhan. Apalagi saat ini bulan puasa, kemudian nanti juga akan menghadapi lebaran. Masyarakat harus bijak dalam mengatur pengeluaran dalam kondisi ekonomi yang cukup sulit,” paparnya.
Di tengah badai efisiensi, Pemerintah Kota Solok tetap akan mengalokasikan anggaran, namun diprioritaskan untuk program-program prioritas yang memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Efisiensi yang dilakukan tidak akan berdampak pada program prioritas seperti BPJS Kesehatan secara gratis, BPJS Naker dan program pendidikan seperti seragam sekolah gratis. Pemko Solok juga tetap mengutamakan program yang berorientasi pada peningkatan layanan masyarakat,” tutupnya.