TANAH DATAR, KLIKPOSITIF – Asrizallis (51 tahun), Wali Nagari Cubadak, Kecamatan Limo Kaum, Tanah Datar, menerima anugerah dari Museum Rekor Dunia – Indonesia (MURI).
MURI memberikan penghargaan kepada Asrizallis atas rekor kepala desa dengan gelar akademik terbanyak.
Saat ini Asrizallis menyandang delapan gelar akademik yakni Dr, S.Sos, M.PdI, M.M, M.H, M.Sn, M.Si, dan M.Sos.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, PPKB Tanah Datar Nofenril menyampaikan berdasarkan surat undangan MURI bahwa Asrizallis akan diberikan anugerah pada Kamis 22 September 2022 pukul 14.00 Wib di Galeri MURI Jakarta.
“Selamat untuk Bapak Wali Nagari Cubadak yang dianugerahi penerima rekor MURI yang diserahkan hari ini di Jakarta, semoga menjadi motivasi bagi kita semua,” ucap Nofenril.
Nofenril menyebut Asrizallis menjabat Wali Nagari Cubadak sejak 2017 dan akan berakhir pada 2023.
Sementara itu, Wali Nagari Cubadak Asrizallis menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Tanah Datar karena penghargaan ini bukan semata untuk dirinya.
“Masya Allah, Allahuakbar, terima kasih banyak kepada masyarakat Tanah Datar. Semoga berkah,” tutur Asrizallis.
Riwayat Hidup Asrizallis
Profil Asrizallis
Ia lahir di Jorong Supanjang, Nagari Cubadak pada 10 Februari 1971. Punya seorang istri Rochayati, S.Sos, MM, dan empat orang anak.
Asrizallis merupakan anak kedua dari pasangan Almarhum Marlis dan Bainar.
Gelar akademik pertama yang diperoleh setelah tamat di MAN Limo Kaum Tanah Datar (1991) adalah Sarjana Sosial (S.Sos) di Stisipol Pancasakti Bukittinggi (1993-1998).
Dosen STAI Imam Bonjol Padang Panjang ini melanjutkan S2 di IAIN Batusangkar (tamat 2015) dengan gelar M.Pd.I pada program studi Pendidikan Islam.
Setelah itu Ia mendaftar pada Prodi Magister Manajemen di STIE Agus Salim Bukittinggi dan menyandang gelar MM pada 2016.
Saat bersamaan ia juga kuliah di Prodi Hukum Tata Negara Universitas Ekasakti dan menyandang gelar MH, serta Magister Seni di ISI Padang Panjang dengan gelar M.Sn.
Kemudian, dua jenjang pendidikan S2 lainnya adalah Prodi Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan di Universitas Bung Hatta dengan gelar M.Si, dan gelar M.Sos dari UIN Imam Bonjol Padang.
Gelar akademik terakhir adalah Doktor Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.
Asrizallis menyebut menuntut ilmu itu tiada batasnya. Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat.
Ia akan tetap belajar dan belajar terus. Ia mengharapkan agar generasi muda dapat meraih jenjang pendidikan lebih tinggi. (*)