KLIKPOSITIF – Kebiasaan makan yang Anda jalani di usia 40-an dapat memengaruhi perasaan Anda di usia 70-an dan seterusnya – baik secara fisik maupun mental.
Pola makan yang sehat tidak hanya mengurangi risiko berbagai penyakit kronis, tetapi juga mengarah pada penuaan yang lebih sehat, sehingga Anda dapat menikmati kualitas hidup yang baik dan hidup mandiri lebih lama.
Penelitian terbaru menunjukkan pola makan yang lebih sehat dalam berbagai pola makan dapat menghasilkan kehidupan yang lebih baik di usia lanjut.
Beberapa pola makan yang terkenal lebih baik dalam mendorong penuaan yang sehat, termasuk yang mirip dengan Dietary Guidelines for Americans, diet Mediterania, dan diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH).
“Orang-orang yang makan lebih sehat di usia paruh baya, terutama mereka yang pola makannya kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat, “secara signifikan lebih mungkin mencapai penuaan yang sehat,” kata Anne-Julie Tessier, PhD, seorang rekan peneliti nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Ia mempresentasikan penelitian tersebut pada pertemuan tahunan American Society for Nutrition baru-baru ini.
Di sisi lain, penuaan yang sehat lebih kecil kemungkinannya terjadi pada orang-orang yang pola makannya tinggi lemak trans, natrium, dan konsumsi daging secara umum, serta daging merah dan daging olahan secara khusus.
“Secara tradisional, penelitian dan pedoman pola makan difokuskan pada pencegahan penyakit kronis seperti penyakit jantung,” katanya.
Ia mengatakan, studi membuktikan untuk rekomendasi pola makan yang mempertimbangkan tidak hanya pencegahan penyakit tetapi juga mempromosikan penuaan yang sehat secara keseluruhan sebagai tujuan jangka panjang.
Bantu Otak dengan Makanan
Mengonsumsi pola makan berkualitas tinggi – yang sangat sesuai dengan Pedoman Pola Makan untuk Orang Amerika tahun 2020-2025 dari pemerintah – juga dapat menghasilkan fungsi otak yang lebih baik dan lebih sedikit penurunan keterampilan mental seiring bertambahnya usia.
Dalam sebuah penelitian terhadap 3.000 orang yang diikuti selama 7 dekade, mereka yang memiliki kemampuan kognitif tertinggi – atau keterampilan berpikir terbaik – cenderung mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Mereka juga mengonsumsi lebih sedikit natrium, gula tambahan, dan biji-bijian olahan.
