PADANG, KLIKPOSITIF- Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNNP) Sumbar, Brigadir Jenderal (Brigjen), Ricky Yanuarfi mengungkapkan, untuk tetap relevan dan efektif dalam menjalankan tugas, BNN harus mengembangkan strategi yang fleksibel berbasis data dan mampu merespons perubahan dengan sigap.
Hal tersebut, diungkapkan Ricky Yanuarfi dalam sidang gelar doktornya yang digelar di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Senin 24 Februari 2025, dengan judul ‘Agilitas Organisasi BNN di Era Revolusi Industri 4.0’.
Ia menjelaskan, pada era yang penuh ketidakpastian, instansi pemerintah dituntut untuk lebih adaptif dalam menghadapi tantangan global yang dinamis.
Ia mengatakan, salah satu konsep yang bisa dilakukan adalah dengan Konsep VUCA—Volatility (gejolak), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kompleksitas), dan Ambigty (ambiguitas)- menggambarkan bagaimana perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi terjadi dengan cepat serta sulit diprediksi.
Menurutnya, VUCA sangat penting untuk meningkatkan kinerja serta menyesuaikan arah strategi kinerja
BNN di era Revolusi Industri 4.0
agar tetap relevan dengan mengusung visi kepemimpinan digital (digital leadership) dan manajemen inovasi (innovation management).
“Intinya disini BNN dapat lebih fleksibel dan responsif dalam menghadapi perubahan,” ungkap Ketua Iluni UNI IB Padang tersebut.
Sidang disertasi Doktor mantan Kepala BNNK Payakumbuh ini, hadir langsung Kepala BNN RI Marthinus Hukom. Kemudian hadir juha, Kepala BNN RI periode 2009-2012 Gories Mere, serta Kepala BNN RI pertama yang juga Koordinator Kelompok Ahli BNN RI, Ahwil Luthan.
Kehadiran para petinggi BNN RI ini merupakan bentuk dukungan moral bagi jajarannya dalam meningkatkan kapasitas intelektual, serta memotivasi jajarannya untuk menyandang gelar akademik lebih tinggi.
Kepala BNN RI mengapresiasi gagasan yang diangkat dalam disertasi tersebut. Menurutnya, dalam dinamika perubahan, selalu ada individu atau kelompok yang ingin mempertahankan status quo, terutama ketika inovasi membawa dampak besar dan mengubah cara berpikir yang sudah mapan.
Selain itu, menurutnya, juga penting untuk mendorong individu yang terjebak pada zona nyaman agar terbuka terhadap perubahan. Hal tersebut mendorongnya untuk memastikan kemampuan anggotanya dalam beradaptasi dan menerapkan teknologi secara efektif di lapangan.
Kepala BNN RI menganggap disertasi ini merupakan kekayaan ilmiah yang dapat dikembangkan dan bermanfaat tidak hanya bagi civitas akademika tetapi juga wawasan internal BNN. Dengan cara ini, profesionalisme pimpinan serta staf dapat terus ditingkatkan dalam mendukung transformasi organisasi yang lebih inovatif dan adaptif.