Kota Solok, Klikpositif – Dinas Pertanian Kota Solok terus mendorong para petani untuk meningkatkan produksi komoditas cabai. Langkah itu sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi inflasi yang disebabkan komiditas cabai, utamanya saat memasuki hari besar keagamaan.
Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, H. Zulkifli bahkan turun langsung melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para petani di ladang. Salah satunya terhadap petani cabai yang melakukan budidaya di daerah Tanah Garam.
Dalam kunjungan itu, Zulkifli melihat langsung kebun cabai yang dibudidayakan, cabai merah keriting dan cabai rawit. Menurut Zulkifli, budidaya komoditas cabai merah keriting dan cabai rawit sangat menjanjikan untuk peningkatan ekonomi.
“Cabai merupakan komoditas pertanian yang banyak dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat. Akibatnya, cabai menjadi komoditas yang kerap memicu terjadinya inflasi di pasaran, utamanya saat memasuki hari-hari besar keagamaan,” ujar Zulkifli.
Data Dinas Pertanian Kota Solok, produksi cabai cukup tinggi. Pada tahun 2023, tercatat produksi cabai merah keriting sebanyak 537,41 kuintal. Total luas tanam lebih kurang 8,58 hektare. Sementara itu, produksi cabai rawit mencapai 668,43 kuintal dengan luas tanam 7,43 hektare.
Terkait daerah sebaran, budidaya tanaman cabai menyebar di berbagai daerah di Kota Solok. Mayoritas di Kecamatan Lubuk Sikarah. Dinas Pertanian juga menargetkan peningkatan produksi cabai di tahun 2024, setidaknya bisa memenuhi kebutuhan lokal.
Menurut Zulkifli, Dinas Pertanian melalui para penyuluh tetap melakukan pembinaan terhadap para petani cabai. Bahkan, tingkat keberhasilan berkisar antara 70-80 persen. Potensi ini mendorong petani untuk lebih banyak membudidayakan cabai.
“Tentunya kita terus mendorong petani untuk melakukan perluasan budidaya tanaman cabai. Masih banyak lahan tidur yang bisa diolah untuk budidaya cabai dan potensi ekonominya sangat tinggi,” ungkap Zulkifli.